dc.description.abstract | Penularan Taenia solium dan Cysticercus cellulosae pada manusia sangat dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang buruk dan tingkat kematangan daging yang dikonsumsi. Studi mengenai kejadian sistiserkosis pada babi di wilayah Papua Barat belum banyak dilakukan sehingga dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian sistiserkosis pada babi yang di jual di pasar Remu Kota Sorong, Papua Barat. Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa 30 sampel serum, daging babi dan organ viseralnya. Pada pemeriksaan daging babi dan organ viseral tidak ditemukan adanya kista Cysticercus cellulosae. Sampel serum diperiksa dengan metode Sandwich ELISA yang berfungsi mendeteksi keberadaan antigen Cysticercus cellulosae dalam sampel serum. Hasil uji ELISA menunjukkan satu diantaranya positif mengandung antigen Cysticercus cellulosae dengan prevalensi 3.33%, sehingga dapat disimpulkan bahwa presentase serum positif ini tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang baik, cara pemasaran, lokasi pengambilan sampel, dan cara mengolah daging babi yang berbeda dengan daerah endemis seperti Jayawijaya dan daerah pemekaran di sekitarnya. | en |