dc.description.abstract | Itik merupakan unggas selain ayam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai penghasil daging di Indonesia. Konsumsi daging itik oleh masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Informasi mengenai status mikrobiologi dalam daging sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas daging, ketahanan simpan, dan dampak terhadap kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan mengetahui total mikroba dan koliform dalam daging itik yang diperoleh dari peternakan di Kabupaten Bogor. Sebanyak 53 sampel diambil secara acak sederhana dari Kecamatan Ciomas, Gunung Sindur, Jasinga, Klapanunggal, dan Jonggol. Pengujian sampel menggunakan metode hitungan cawan. Rataan jumlah total mikroba dan koliform dalam daging itik yaitu, 341 881.61 ± 642 960.80 cfu/g dan 24 502.04 ± 35 296.82 cfu/g. Daging itik yang berasal dari Kecamatan Jasinga memiliki rataan jumlah mikroba dan koliform tertinggi, secara berurutan adalah 1 398 937.50 ± 2 550 989.37 cfu/g dan 87 556.88 ± 103 850.73. Hasil yang diperoleh menunjukkan tingginya jumlah total mikroba dan koliform dalam daging itik di wilayah Kabupaten Bogor. | en |