Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Yanyan
dc.contributor.advisorBoediono, Arief
dc.contributor.authorHermawan, G Andri
dc.date.accessioned2014-12-22T02:46:55Z
dc.date.available2014-12-22T02:46:55Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72357
dc.description.abstractUpaya peningkatan produktivitas dan populasi sapi lokal salah satunya adalah produksi embrio metode fertilisasi in vitro, metode ini memanfaatkan oosit ovarium sapi betina dari rumah potong hewan yang difertilisasi menggunakan semen beku sapi bali (Bos javanicus) dan sapi ongole (Bos indicus). Pengamatan dilakukan terhadap pembelahan embrio pada kultur hari ke-2 setelah fertilisasi, kecepatan pembelahan dan jumlah total blastosis yang terbentuk pada kultur hari ke-6, 7, 8, dan 9. Spermatozoa sapi bali lebih baik (p<0.05) dibandingkan sapi ongole dalam memfertilisasi dan mendukung kecepatan pembelahan embrio, serta total blastosis yang terbentuk. Embrio yang membelah pada hari ke-2 dari oosit yang difertilisasi semen sapi bali (39.40%) lebih tinggi dari embrio yang difertilisasi semen sapi ongole (25.22%). Tingkat perkembangan embrio tahap blastosis juga lebih tinggi pada embrio dari oosit yang difertilisasi semen sapi bali (47.05%) dari pada embrio yang berasal dari oosit yang difertilisasi semen sapi ongole (22.09%). Berdasarkan hal tersebut, spermatozoa sapi bali lebih baik digunakan dalam produksi embrio secara in vitro dari pada spermatozoa sapi ongole.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcVeterinary scienceen
dc.subject.ddcCattleen
dc.title. Tingkat Keberhasilan Produksi Embrio Secara In Vitro Menggunakan Semen Beku Sapi Bali (Bos Javanicus) Dan Ongole (Bos Indicus).en
dc.subject.keywordproduksi embrio in vitroen
dc.subject.keywordsemen sapi balien
dc.subject.keywordsapi ongoleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record