Show simple item record

dc.contributor.advisorAchjadi, R. Kurnia
dc.contributor.authorIzzati, Andi Nur
dc.date.accessioned2014-12-22T02:10:20Z
dc.date.available2014-12-22T02:10:20Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72342
dc.description.abstractJMR (Jours Moyen Retard) merupakan jumlah hari terlambat untuk menjadi bunting.Sistem JMR dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang menyimpulkan kondisi penampilan reproduksi sapi perah secara kuantitatif dari beberapa parameter menjadi hanya satu parameter yang disebut angka JMR.Angka JMR Indonesia adalah 30. Asumsi bila angka JMR kurang dari 30 maka penampilan reproduksi akan dinilai baik. Sistem JMR merupakan transfer teknologi sistem pemeliharaan dan peralatan ternak dari Jepang. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui keberhasilan aplikasi sistem JMR di BPPT-SP Bunikasih. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari pihak manajemen BPPT-SP Bunikasih dalam empat tahun terakhir (2010-2013). Hasil menunjukkan angka JMR menurun pada tahun 2013 sebanyak 28,3. Penerapan sistem ini mampu memberikan informasi yang tepat sehingga perbaikan penampilan reproduksi terjadi. Adanya perbaikan penampilan reproduksi selama aplikasi sistem JMR di BPPT-SP Bunikasih menunjukkan penampilan reproduksi BPPT-SP Bunikasih semakin baik.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcVeterinary scienceen
dc.subject.ddcDairy cattleen
dc.title. Aplikasi Sistem Jours Moyen Retard Dalam Menilai Efisiensi Reproduksi Sapi Perah (Studi Kasus Di Bppt-Sp Bunikasih, Cianjur- Jawa Barat).en
dc.subject.keywordefisiensi reproduksien
dc.subject.keywordJMRen
dc.subject.keywordreproduksien
dc.subject.keywordsapi perahen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record