Show simple item record

dc.contributor.advisorHikmat, Agus
dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.authorHermawan, Rudi
dc.date.accessioned2014-12-18T02:24:13Z
dc.date.available2014-12-18T02:24:13Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72016
dc.description.abstractTaman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengalami ancaman kelestarian habitat akibat berupa deforestasi, degradasi hutan, dan invasi spesies. Khusus ancaman yang berupa invasi spesies disebabkan oleh adanya umbuhan invasif yaitu liana berkayu yang termasuk Famili Convolvulaceae, yaitu mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.). Adanya invasi mantangan di TNBBS tidak terlepas dari faktor-faktor habitat yang mempengaruhi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi faktor-faktor habitat yang penting bagi suatu spesies adalah pemodelan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi distribusi dan karakteristik habitat mantangan, serta membangun model sebaran spasial dan kesesuaian habitat mantangan di Resort Tampang, TNBBS. Metode yang digunakan untuk menduga sebaran spasial dan kesesuaian habitat mantangan adalah pemodelan berbasis SIG. Analisis statistika yang digunakan adalah regresi logistik biner. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah keberadaan mantangan di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan adalah titik koordinat lokasi kehadiran dan ketidakhadiran mantangan. Data diolah menggunakan perangkat lunak ERDAS, ArcGis, FCD Maper dan SPSS untuk memodelkan sebaran spasial dan kesesuaian habitat mantangan tersebut. Pengolahan data secara statistik melibatkan beberapa variabel. Variabel tersebut yaitu ketinggian tempat, kelerengan, arah lereng, jarak dari jalan, jarak dari kebun, suhu permukaan, Normalized Difference Index (NDVI), Normalized Difference Moisture Indeks (NDMI), dan Forest Canopy Density (FCD). Pengumpulan data data titik koordinat kehadiran dan ketidakhadiran dilakukan dengan cara mendatangi lokasi-lokasi yang sebelumnya ditetapkan sebagai titik sampel. Titik sampel ditetapkan berdasarkan hasil analisis overlay peta antara peta NDVI dengan kelerengan (slope). Tiap titik koordinat sampel yang didata berbentuk grid dengan ukuran 30 m x 30 m. Hasil uji VIF menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang mengalami multikolinieritas sehingga semua variabel bisa diikutsertakan pada analisis regresi logistik biner. Hasil analisis regresi logistik biner terhadap kesembilan variabel yang diamati menunjukkan bahwa hanya jarak dari jalan yang memiliki taraf nyata secara statistik (α <0.005). Meskipun demikian, sluruh variabel tetap disertakan dalam pemodelan karena tujuan utama adalah membangun dengan variabel-variabel yang telah ditentukan tanpa melihat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil uji kelayakan dengan menggunakan uji Hosmer-Lemeshow menunjukkan bahwa model layak digunakan dengan signifikansi 0.224 (>0.05). Model dinyatakan layak dengan uji Hosmer-Lemeshow jika signifikansi model >0.05. Nilai Negelkerke R2 yang dihasilkan memberikan gambaran bahwa secara linier variabel-variabel di dalam model mampu menjelaskan varian kesesuaian habitat mantangan sebesar 33.5%, sedangkan sisanya 76.5% dijelaskan oleh faktor atau variabel yang tidak termasuk di dalam model yang terbentuk. Hasil uji persentase ketepatan klasifikasi (percentage correct) menunjukkan bahwa 72.2% dari model yang dibangun dapat memprediksi kondisi yang terjadi dengan benar. Hasil validasi model menunjukkan bahwa model mampu memprediksi kehadiran mantangan di lapangan hingga 96.87%, sedangkan prediksi untuk ketidakhadiran mantangan hingga 50%. Hasil validasi model untuk memprediksi kehadiran mantangan yang mencapai 96.87% merupakan validasi yang cukup tinggi. Hasil interpolasi model terhadap seluruh kawasan Resort Tampang TNBBS menunjukkan bahwa Resort Tampang didominasi oleh kawasan yang memiliki kesesuaian tinggi bagi mantangan seluas 1 6188.54 Ha (89.86%), diikuti diikuti oleh habitat dengan kesesuaian sedang 1 549.27 Ha (8.60%), dan paling sedikit yaitu habitat dengan kesesuaian rendah 277.30 Ha Ha (1.54%). Selain itu, jika kesesuaian habitat mantangan dilihat dari tipe tutupan lahan maka 11 969.29 Ha (66.22%) kawasan Resort Tampang telah terinvasi mantangan.en
dc.language.isoid
dc.titleModel Sebaran Spasial dan Kesesuaian Habitat Spesies Invasif Mantangan (Merremia peltata) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatanen
dc.subject.keywordinvasif spesiesen
dc.subject.keywordkesesuaian habitaten
dc.subject.keywordMerremia peltataen
dc.subject.keywordmodel sebaran spasialen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record