Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Aceng
dc.contributor.advisorAnna, Zuzy
dc.contributor.authorAyunda, Nisa
dc.date.accessioned2014-12-17T07:44:28Z
dc.date.available2014-12-17T07:44:28Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71921
dc.description.abstractPemanfaatan sumber daya perikanan yang memiliki karakteristik sebagai sumber daya alam milik bersama (CPR) cenderung pada pemanfaatan secara bebas (open access), yang mengakibatkan penurunan produksi sumber daya perikanan. Telah banyak kebijakan dikembangkan untuk mengatur hak kepemilikan (property rights) untuk memanajemen sumber daya perikanan. Penguatan kelembagaan lokal seperti awig-awig menjadi salah satu pendekatan untuk mengelola pemanfaatan sumber daya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai; (2) mengevaluasi dampak kelembagaan awig-awig terhadap sumber daya perikanan pantai; (3) mengevaluasi implikasi kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan pantai di kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kelembagaan The institutional analysis and development (IAD) untuk menganalisis efektivitas kelembagaan awig-awig. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan bioekonomi surplus produksi Gordon-Schaefer (GS), analisis laju degradasi dan depresiasi, dan analisis efisiensi Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menganalisis dampak kelembagaan awig-awig terhadap sumber daya perikanan pantai. Hasil analisis kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai menunjukkan kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai belum berjalan secara efektif yang ditandai dengan belum semua aktor yang memanfaatkan sumber daya perikanan pantai terlibat secara aktif dalam kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan, peraturan yang disepakati masih lemah dalam memberikan batas pengaturan, dan resiko keselamatan jiwa yang tinggi pada kegiatan monitoring dan penegakkan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai. Keadaan ini mengakibatkan masih ditemukan beberapa lokasi kegiatan penangkapan ikan dengan bom dan potas, serta hilangnya salah satu pulau kecil di wilayah perairan pantai Kabupaten Lombok Timur. Hasil evaluasi dampak kelembagaan awig-awig terhadap sumber daya perikanan pantai Kabupaten Lombok Timur memperlihatkan peningkatan upaya penangkapan setiap tahun yang diiringi oleh produksi sumber daya perikanan yang terus menurun; nilai produksi aktual telah melebihi nilai MSY; nilai upaya penangkapan aktual mendekati titik perpotongan TR-TC yang ditunjukkan dengan penurunan rente aktual (kerugian yang terus meningkat); nilai degradasi dan nilai depresiasi telah mendekati nilai ambang batas degradasi; dan penggunaan teknologi melebihi kapasitas input untuk mendapatkan per satuan output dalam kegiatan penangkapan. Hasil evaluasi implikasi kebijkan pengelolaan sumber daya perikanan pantai memperlihatkan ketidakefektifan kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai, mengakibatkan kondisi sumber daya perikanan pantai sudah tidak memberikan manfaat secara biologi dan ekonomi. Perbaikan pada proses pembuatan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai; perbaikan peraturan yang disepakati; dan perbaikan kegiatan monitoring dan penegakkan awig-awig merupakan rekomendasi yang ditawarkan dari hasil penelitian ini. Beberapa rekomendasi ini antara lain dilakukan peningkatan pemahaman pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan kepada para aktor; dan peningkatan peran dari aktor lokal pada perbaikan peraturan yang disepakati.en
dc.language.isoid
dc.titleEfektivitas Kelembagaan Awig-Awig Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Pantai di Kabupeten Lombok Timuren
dc.subject.keywordawig-awigen
dc.subject.keywordkelembagaan lokalen
dc.subject.keywordsumber daya perikanan pantaien
dc.subject.keywordIADen
dc.subject.keywordbioekonomien
dc.subject.keywordDEAen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record