Show simple item record

dc.contributor.advisorSadiyo, Sucahyo
dc.contributor.advisorKarlinasari, Lina
dc.contributor.authorMuthmainnah
dc.date.accessioned2014-12-17T07:33:25Z
dc.date.available2014-12-17T07:33:25Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71917
dc.description.abstractPada umumnya, kayu dari hutan rakyat memiliki diameter yang kecil hal ini disebabkan karena rotasi penebangannya yang relatif singkat dan bermutu kurang baik. CLT (cross laminated timber) atau papan laminasi silang, merupakan panel yang dihasilkan dari perekatan lamina-lamina yang disusun secara bersilangan satu dengan yang lainnya dan biasanya digunakan untuk lantai, dinding dan atap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku sifat fisik dan mekanik panel CLT dari tiga jenis kayu rakyat yaitu kayu sengon, mindi dan nangka. Penelitian yang dilakukan diharapkan bahwa produk CLT dari tiga jenis kayu rakyat yang diteliti dapat dimanfaatkan sebagai material struktural bangunan untuk penggunaan dinding dan lantai rumah. Komponen dinding geser (shearwall) dibuat menjadi tiga contoh uji panel CLT dengan orientasi sudut 90° dari tiga jenis kayu. Pembuatan dinding diawali dengan penyusunan dan perekatan lamina-lamina berukuran 3 cm x 14 cm x 168 cm pada dimensi tebal, lebar dan panjang menjadi 5 lapisan lamina. Lapisan lamina sejajar dan bersilang kemudian direkatkan per lapisan dengan menggunakan perekat isosianat dengan berat labur 280 g m-2 pada dua permukaan (double spread). Sifat fisik yang diuji meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan / penyusutan dan delaminasi air dingin dan air panas. Sedangkan pengujian sifat mekanik meliputi kekuatan geser rekat, kekuatan dinding geser dan pengujian tekan. Pengujian dinding geser menggunakan sampel ukuran besar. Sedangkan pengujian kekuatan tekan tegak lurus dilakukan dengan memberi beban segaris pada posisi tengah dan pinggir dengan arah plat baja sejajar dan tegak lurus serat pada permukaan CLT. Sampel pengujian kekuatan tekan diperoleh dari sampel pengujian dinding geser berukuran 15 cm x 20 cm x 20 cm untuk dimensi tebal, lebar dan panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan tertinggi dalam kondisi kering udara (13%) dihasilkan dari CLT nangka (0.64 g cm-3), diikuti mindi (0.47 g cm-3) dan sengon (0.32 g cm-3). Berdasarkan klasifikasi kekuatan kayu Indonesia, panel CLT nangka, mindi dan sengon termasuk dalam kategori II, III dan IV. Pengujian delaminasi air dingin dan panas panel CLT sengon sebesar 3.87 % dan 5.53 %. Sementara panel CLT mindi menghasilkan nilai delaminasi air dingin dan panas sebesar 7.65 % dan 21.4 % dan panel CLT nangka sebesar 14.80 % dan 36.88 %. Keteguhan rekat dinding geser panel CLT sengon sebesar 18.95 kg cm-2, mindi sebesar 31.36 kg cm-2 dan panel CLT nangka sebesar 29.09 kg cm-2 Racking test menunjukkan nilai kekuatan dinding geser CLT sengon, mindi dan nangka masing-masing adalah 129360 N, 117600 N dan 146020 N. Sedangkan nilai kekakuan dinding geser CLT sengon, mindi dan nangka masing-masing sebesar dan 7388 N mm-1, 12521 N mm-1, dan 9402 N mm-1. Hasil penelitian kekuatan tekan serat menunjukkan berdasarkan posisi pembebanan maka posisi plat beban di pinggir menghasilkan kekuatan tekan yang lebih rendah dibandingkan posisi plat di tengah. Kekuatan tekan tertinggi dari ketiga jenis CLT dihasilkan CLT pada posisi plat beban diletakkan di tengah dengan permukaan plat tegak lurus serat kayu pada permukaan CLT. Panel CLT nangka menghasilkan kekuatan tekan tegak lurus serat yang tertinggi (25.97 kg cm-2), diikuti CLT mindi (15.75 kg cm-2) dan CLT sengon (8.50 kg cm-2).en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Sifat Fisik dan Mekanik Cross Laminated Timber dari Tiga Jenis Kayu Rakyaten
dc.subject.keywordCLTen
dc.subject.keywordkekuatan tekan tegak lurus seraten
dc.subject.keywordsengonen
dc.subject.keywordmindien
dc.subject.keywordnangkaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record