Show simple item record

dc.contributor.advisorHikmat, Agus
dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.authorSiswoyo, Agung
dc.date.accessioned2014-12-17T03:27:26Z
dc.date.available2014-12-17T03:27:26Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71814
dc.description.abstractPenyebaran Acacia nilotica di Taman Nasional Baluran diakui telah menyebar secara luas dan mengancam keberadaan savana. Penyebaran ini telah berlangsung dalam waktu yang lama sejak penanamannya sebagai sekat bakar di savana Bekol pada tahun 1969. Evaluasi terhadap kesesuaian habitat bagi tumbuhan ini dapat memberikan informasi yang penting untuk pengelolaan savana dan ekosistem lainnya untuk konservasi satwa liar yang bergantung pada keberadaan savana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi sebaran spasial A. nilotica, kesesuaian habitat A. nilotica dan langkah pengendaliannya. Sebaran spasial A. nilotica akan diidentifikasi dari landsat 8 path 117 row 065 akuisisi 5 Juli 2014 dengan metode supervised classification. Data titik koordinat yang digunakan sebanyak mungkin atau minimal 3 titik untuk masing-masing tipe tutupan vegetasi dan 116 titik untuk validasi. Analisis kesesuaian habitat menggunakan regresi logistik yang terintegrasi dengan sistem informasi geografis. Sebanyak 210 data berpasangan presence absence digunakan mebangun model dan 90 data presence untuk validasi model.Variabel-variabel lingkungan yang diduga berpengaruh terhadap kesesuaian habitat diolah dari landsat 8 path 117 row 065, aster GDEM dan peta Rupa Bumi Indonesia. Hasil identifikasi sebaran spasial menunjukkan bahwa A. nilotica tumbuh menyebar secara berkelompok di bagian barat laut, utara dan timur kawasan yang menempati areal seluas ± 1222,59 ha atau sekitar 5 % kawasan. Hasil model kesesuaian habitat terbaik menunjukkan bahwa variabel suhu permukaan, NDMI, NDVI, ketinggian dan jarak dari sungai berpengaruh terhadap kesesuaian habitat A. nilotica. Uji Hosmer and Lemeshow menunjukkan P-value dari goodness of fit test sebesar 0.156 dan Nagelkerke R2 sebesar 0.564. Hasil validasi presence menunjukkan nilai yang tinggi yaitu sebesar 93.33 %, sehingga model ini cukup untuk menerangkan kesesuaian habitat A. nilotica di TN Baluran. Persamaan model adalah sebagai berikut : Pi = e(−0.596+0.497suhu +25.224NDMI−34.964NDVI−0.022ketinggian−0.002jarak dari sungai)1 + e(−0.596+0.497suhu +25.224NDMI−34.964NDVI−0.022ketinggian−0.002jarak dari sungai) Dari persamaan model diperoleh informasi sekitar 13567 ha (56.20%) merupakan areal yang memiliki kesesuaian rendah, 5124.04 ha (21.23%) kesesuaian sedang dan 5450.06 ha (22.58%) kesesuaian tinggi. A. nilotica tidak hanya tumbuh pada area yang memiliki kesesuaian tinggi saja, tetapi juga ditemukan pada area dengan kesesuaian sedang dan rendah. Implikasi dari kesesuaian ini adalah perlunya monitoring yang ketat pada semua area. Kegiatan prioritas monitoring dilakukan pada areal dengan kesesuaian tinggi dari kemungkinan tumbuhnya anakan A. nilotica yang akan tumbuh menjadi semak dan tegakan homogen yang pada akhirnya mendominasi area savana. Langkah pengendalian dilakukan dengan memperhatikan bioekologi A. nilotica khususnya waktu-waktu pembungaan dan waktu berbuah, mengendalikan dan melokalisir agen penyebar benih khususnya ternak (sapi). pengelolaan intensif savana Bekol atau savana lainnya yang menjadi konsentrasi grasser sehingga grasser tersebut tidak memakan biji A. nilotica sebagai pakan alternatif.en
dc.language.isoid
dc.titlePemodelan Spasial Kesesuaian Habitat Akasia Berduri (Acacia nilotica) di Taman Nasional Baluranen
dc.subject.keywordAcacia niloticaen
dc.subject.keywordkesesuaian habitaten
dc.subject.keywordpemodelanen
dc.subject.keywordtaman nasionalen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record