Analisis Spasial-Temporal untuk Mengkaji Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Penyakit Demam Berdarah di Kota Bogor
![Thumbnail](/bitstream/handle/123456789/71802/2014ara.pdf.jpg?sequence=4&isAllowed=n)
View/ Open
Date
2014Author
Rahmat, Amita
Aidi, Muhammad Nur
Sumertajaya, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Bogor merupakan daerah padat penduduk dan memiliki angka mobilitas penduduk yang tinggi karena ditunjang sarana transportasi yang baik. Dampak negatif yang timbul adalah penyebaran penyakit menular menjadi semakin tinggi. Salah satu penyakit menular yang ditemukan di Kota Bogor adalah demam berdarah (DB). Demam berdarah disebarkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia tidak membedakan usia dan jenis kelamin. Radius jarak terbang nyamuk Aedes aegypti ini adalah 50-100 meter. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor spasial dan non-spasial yang mempengaruhi penyebaran penyakit DB di Kota Bogor tahun 2011 menggunakan model spasial-temporal regresi dengan pendekatan regresi sekuensial dan regresi data panel. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu: jumlah penderita penyakit DB, jumlah kepadatan penduduk, jumlah mobilitas penduduk, rata-rata umur penderita DB dan jumlah Puskesmas/Puskesmas pembantu di 68 kelurahan di Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan hampir keseluruhan kelurahan di Kota Bogor merupakan daerah endemis penyakit DB terlihat dari data jumlah penyakit DB di 3 tahun yaitu tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 ditemukan kasus DB di hampir seluruh kelurahan di Kota Bogor. Kelurahan Muarasari yang tidak ditemukan kasus DB di tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011. Jumlah penderita DB mengalami penurunan dari 1791 di tahun 2010 turun menjadi 612 di tahun 2011. Hal ini menunjukkan keberhasilan dari program pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam upaya mengurangi penyebaran penyakit DB di Kota Bogor. Model regresi spasial-temporal dengan pendekatan regresi sekuensial dan regresi data panel menunjukkan adanya pengaruh spasial terhadap penyebaran penyakit DB di Kota Bogor. Faktor-faktor non-spasial yang berpengaruh terhadap jumlah penderita DB di Kota Bogor pada pendekatan regresi sekuensial dan regresi data panel yaitu mobilitas penduduk dan jumlah Puskesmas/Puskesmas pembantu di 68 kelurahan di Kota Bogor. Nilai koefisien regresi sekuensial untuk efek temporal jumlah penderita DB di tahun 2009 sebesar -0.00563 (p=0.62) dan tahun 2010 sebesar 0.017584 (p=0.08) tidak signifikan terhadap jumlah penderita DB di Kota Bogor pada tahun 2011. Nilai koefisien regresi dummy tahun D2009 sebesar 3.33 (p=0.20) dan D2010 sebesar 3.71 (p=0.19) juga tidak signifikan pada pendekatan model regresi data panel. Model regresi spasial-temporal dengan pendekatan regresi sekuensial lebih baik dalam menangkap pola hubungan penyakit DB di Kota Bogor dibandingkan dengan pendekatan regresi data panel, hal ini terlihat dari nilai koefisien determinasi sekuensial sebesar 73.27% dan MSE sebesar 0.48.