Show simple item record

dc.contributor.advisorDachlan, Endes N
dc.contributor.advisorHerliyana, Elis Nina
dc.contributor.authorPryanka, Adinda
dc.date.accessioned2014-12-16T04:58:31Z
dc.date.available2014-12-16T04:58:31Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71577
dc.description.abstractLumut kerak merupakan organisme yang dapat mengabsorpsi polutan udara namun tidak mampu mengembalikannya kembali ke lingkungan sekitarnya, sehingga polutan udara terakumulasi dan merubah fisiologisnya. Kondisi tersebut menjadikan lumut kerak dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur keanekaragaman lumut kerak dan melihat hubungannya dengan karakteristik lingkungan (suhu, kelembapan, SO2, NO2 dan TSP) di tiga taman kota di Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2014. Taman Kota Martha Tiahahu mewakili peruntukan pusat kegiatan sosial ekonomi. Taman Kota Ayodya mewakili peruntukan rekreasi, dan Taman Kota Gandaria Tengah mewakili peruntukan pemukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman lumut kerak ketiga taman kota berturut-turut semakin rendah yaitu Martha Tiahahu (1.23), Gandaria Tengah (1.17) dan Ayodya (0.57). Dominasi pohon dengan keliling batang yang besar di Martha Tiahahu diduga menjadi faktor utama tingginya nilai indeks keanekaragaman di taman tersebut. Dari lima karakteristik lingkungan, hanya kelembapan yang memiliki hubungan linier (berbanding lurus) terhadap keanekaragaman lumut kerak.en
dc.description.abstractLichen is an organism that afford to absorb air pollutants but can’t return it back into the surrounding environment, so the air pollutants accumulate and affect physiology. Those conditions make lichens can be used as bioindicators of air pollution. This study’s purpose is to measure the diversity of lichens and see its relationship with environmental characteristics (temperature, humidity, SO2, NO2 and TSP) in three city parks at South Jakarta. The study was conducted in March to April 2014. Martha Tiahahu City Park represents the center of socio-economic activity. Ayodya City Park represents recreation and Gandaria Tengah City Park represents residential designation. The result showed that the value of lichens’ diversity index from the highest value is Martha Tiahahu (1.23), Gandaria Tengah (1.17) and Ayodya (0.57). The large trees dominance at Martha Tiahahu is the major factor of the high value in city park’s diversity index. Moisture is the only one of environment’s character that has a linear relationship (proportional) to the lichens’ diversity.en
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleKeanekaragaman lumut kerak tiga taman di kota jakarta selatan sebagai bioindikator pencemaran udaraen
dc.title.alternativeDiversity of lichens’ three city parks at south jakarta as bioindicators of air pollutionen
dc.typeUndergraduate Thesisen
dc.subject.keywordkeanekaragamanen
dc.subject.keywordkualitas udaraen
dc.subject.keywordlumut keraken


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record