Salmonella spp. yang Resisten Terhadap Antibiotik yang Diisolasi dari Daging Itik di Kabupaten Bogor
Abstract
Anas moscha (wild mallard) merupakan itik liar yang berasal dari Amerika Utara yang telah dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang dipelihara sekarang yang disebut Anas domesticus. Daging itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang tinggi sehingga daging itik memiliki nilai gizi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keberadaan Salmonella spp. di dalam daging itik dan gambaran Salmonella spp. yang resisten terhadap beberapa antibiotik pada daging itik yang dikaitkan dengan keamanan pangan. Penelitian dilakukan dengan kajian cross sectional study, sampel diambil dari setiap kecamatan dengan asumsi tingkat kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 50%, dan tingkat kesalahan 10% sehingga diperoleh besaran sampel 52 ekor itik dari lima kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Cariu-Jonggol, Gunung Sindur, Klapanunggal, Parung Panjang, dan Ciomas. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel daging itik dan dilakukan isolasi terhadap Salmonella spp. Hasil positif Salmonella spp. dilanjutkan dengan pengujian resistensi antibiotik (kepekaan Salmonella spp.). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat tiga sampel positif Salmonella spp. (5.8%). Keberadaan Salmonella spp. pada daging itik di peternakan Kabupaten Bogor menunjukkan telah terjadi pencemaran pada peternakan itik tersebut. Persentase tertinggi jumlah sampel positif Salmonella spp. ditemukan pada sampel daging itik yang berasal dari Kecamatan Gunung Sindur (20%). Hal ini mungkin disebabkan oleh pencemaran silang saat pemotongan ayam dan proses pengeluaran jeroan (eviserasi), pencemaran yang berasal dari air yang digunakan di peternakan, serta tidak diterapkannya sanitasi dan higiene personal oleh peternak atau pegawai peternakan. Bakteri Salmonella spp. yang diisolasi dari daging itik (100%) menunjukkan resistensi terhadap eritromisin (66.7%), streptomisin (33.3%), dan kloramfenikol (33.3%), sedangkan Salmonella spp. masih relatif sensitif terhadap enrofloksasin, trimetoprim sulfametoksazol, sefalotin, ampisilin, asam nalidiksat, tetrasiklin, dan gentamisin. Salmonella spp. yang resisten terhadap antibiotik akan menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan hewan. Konsumsi daging itik yang berasal dari peternakan yang selalu menggunakan antibiotik pada pakan dan minumannya akan berakibat terhadap kejadian resistensi antibiotik, ketergantungan terhadap penggunaan antibiotik sangat membahayakan konsumen bila diberikan secara berlebihan dan tanpa pengawasan.
Collections
- MT - Veterinary Science [911]