Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorKuntjoro, Sri Utami
dc.contributor.authorNurani, Lila Esty
dc.date.accessioned2014-12-12T06:53:17Z
dc.date.available2014-12-12T06:53:17Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71328
dc.description.abstractSustainabilitas atau keberlanjutan yang terabaikan selama ini menjadi isu dalam pembangunan pertanian seluruh dunia. Di Indonesia, pembangunan pertanian berawawasan lingkungan merupakan konsep pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan produksi pertanian baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Salah satu bentuk sistem pertanian keberlanjutan di Indonesia adalah dengan diterapkannya pertanian organik. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk pengembangan pertanian organik. Dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, terdapat 11 kecamatan yang berpotensi mengembangkan usahatani padi organik maupun semi organik. Di beberapa kecamatan ada beberapa desa yang setiap desanya memiliki beberapa kelompok tani sawah organik. Sampai dengan saat ini belum ada yang tercatat berhasil menerapkan budidaya padi organik murni. Pengembangan teknologi padi organik membutuhkan waktu, sehingga yang dilakukan petani pada saat ini adalah pengurangan dosis dalam penggunaan bahan-bahan anorganik dalam pertanian organik. Beberapa tempat di Bogor, produktivitas pertanian organik secara rata-rata melebihi produktivitas padi anorganik Namun demikian masih banyak petani yang enggan untuk berpindah dari pertanian anorganik ke pertanian organik padahal jika dilihat dari pangsa pasarnya permintaan konsumen lokal terhadap beras organik cukup tinggi. Pertanian padi organik di Indonesia berpotensi besar untuk dikembangkan mengingat masih tingginya tingkat kebutuhan akan padi organik. Penelitian tentang efisiensi produksi padi organik dilakukan di Kabupaten Bogor dengan melibatkan 50 responden. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi organik (2) menganalisis tingkat efisiensi produksi padi organik di Kabupaten Bogor. Efisiensi teknis diukur dengan menggunan fungsi produksi frontier dan diestimasi menggunakan metode MLE dengan program Frontier 4.1c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi padi organik adalah luas lahan yang dikelola, penggunaan pupuk urea, NPK maupun TSP dan juga penggunaan tenaga kerja. Tingkat efisiensi berkisar antara 0,39107-0,94002 dengan rata-rata efisiensi 61,64 persen. Sementara itu, faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi padi anorganik adalah luas lahan yang dikelola dan penggunaan pestisida. Tingkat efisiensi teknis mencapai 98,72 persen. Selain itu, faktor kepemilikan lahan, pengalaman bertani dan usia petani juga berpengaruh pada inefisiensi.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgronomy and Horticultureen
dc.subject.ddcRice cropsen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleAnalisis Efisiensi Teknis Padi Organik di Kabupaten Bogoren
dc.subject.keywordPertanian organiken
dc.subject.keywordpadi organiken
dc.subject.keywordefisiensi produksien
dc.subject.keywordstochastic frontieren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record