Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiarti, Sri
dc.contributor.advisorRusmana, Iman
dc.contributor.authorKusmiatun, Anik
dc.date.accessioned2014-12-11T06:41:02Z
dc.date.available2014-12-11T06:41:02Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71279
dc.description.abstractPenyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang. Penyakit ini menyebabkan kematian pasien diare di Indonesia dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1.79%. Pada tahun 2012, UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cigudeg, Bogor melaporkan bahwa jumlah penderita diare di Cigudeg cukup tinggi sebanyak 3180 pasien. Faktor utama penyebab diare pada anak-anak di daerah tersebut adalah kontaminasi bakteri patogen karena sanitasi lingkungan yang buruk. Salmonella sp, Shigella sp Citrobacter, Vagococcus, Haemopillus, Micrococcus, dan Streptococcus diisolasi dari sampel tinja anak-anak penderita diare di Cigudeg. Bakteri lain yaitu Enterococcus sp dan Bacillus sp diisolasi dari air lingkungan daerah Cigudeg. Menariknya, isolat Bacillus sp diidentifikasi sebagai Bacillus pumilus. Hal ini adalah laporan baru adanya B. pumilus yang ditemukan di daerah dengan jumlah penyakit diare tinggi. Bakteri ini merupakan bakteri pembentuk spora yang berkaitan dengan kasus keracunan makanan. Karakterisasi patogenisitas isolat B. pumilus dapat menghasilkan toksin haemolisin yang melisiskan sel darah merah dalam media kultur. Antibiotik biasa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Uji antibiotik terhadap B. pumilus menunjukkan bahwa isolat ini resisten terhadap ampisilin dan klindamisin. Cara alternatif untuk mengurangi B. pumilus yaitu dengan aplikasi bakteriofag (fag) sebagai agen biokontrol B. pumilus di lingkungan. Fag pada penelitian ini diisolasi dari Sungai Ciapus dengan menggunakan metode agar dua lapis (double agar overlay). Isolat fag tersebut dapat menginfeksi dan membunuh B. pumilus melalui mekanisme lisis. Ukuran diameter plak FBa1 sebesar 2 mm, plak transparan dengan halo (cincin luar); plak FBa2 berukuran 1mm, plak transparan dengan halo; dan plak FBa3 berukuran 0,5 mm, plak transparan tanpa halo. Konsentrasi isolat fag FBa1 adalah 10.2x108 PFU mL-1, fag FBa2 adalah 5.9x108 PFU mL-1, dan fag FBa3 adalah 8.5x108 PFU mL-1. Konsentrasi fag B. pumilus yang tinggi menunjukkan bahwa secara alami fag ditemukan di sungai ini. Uji kisaran inang menunjukkan bahwa fag FBa1, FBa2, dan FBa3 memiliki aktivitas spesifik untuk Bacillus pumilus. Fag tersebut tidak menginfeksi sel-sel bakteri lainnya. Pengamatan morfologi fag FBa1 menggunakan Transmission Electron Microscope (TEM) dengan pewarnaan negatif menunjukkan kepala fag berbentuk ikosahedral tanpa ekor, diameter fag sebesar 166,67 nm, bentuk fag menyerupai partikel fag. Karakterisasi fag FBa1 dengan SDS-PAGE menunjukkan lima pita protein. Berat molekul masing-masing protein fag FBa1 adalah 70.9 kDa, 54.9 kDa, 33.8 kDa, 28.3 kDa, dan 21,4 kDa. Hasil penelitian ini menunjukkan prospek fag FBa1 untuk diaplikasikan sebagai agen biokontrol B. pumilus di lingkungan.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcMicrobiologyen
dc.subject.ddcBacillusen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleBacillus pumilus-Specific Bacteriophage Isolated from Ciapus River in Bogor, West Javaen
dc.subject.keywordBacillus pumilusen
dc.subject.keywordbakteriofagen
dc.subject.keyworddiareen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record