Show simple item record

dc.contributor.advisorBuono, Agus
dc.contributor.advisorHermadi, Irman
dc.contributor.authorThoyyibah T
dc.date.accessioned2014-12-10T02:43:53Z
dc.date.available2014-12-10T02:43:53Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71178
dc.description.abstractSalah satu cara untuk menjamin pengembangan kelapa sawit di Indonesia adalah dengan menjamin ketersediaan bibit unggul. Pada tahun 2009 – 2010 perkiraan ketersediaan bibit dalam negeri adalah ± 160 juta bibit, sedangkan permintaan terhadap bibit kelapa sawit dalam negeri adalah ± 230 juta bibit. Oleh karena itu masih terdapat kekurangan bibit kelapa sawit sekitar ± 70 – 80 juta bibit. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menetapkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai salah satu produsen sekaligus penyalur resmi bibit kelapa sawit untuk membantu dan memenuhi kebutuhan bibit kelapa sawit dalam negeri. Lebih jauh lagi perkembangan industri perkebunan kelapa sawit selama ini belum sepenuhnya diikuti dengan peningkatan industri perbibitan yang memadai, padahal bibit sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit secara umum. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang bibit yang bermutu dan penyebaran informasi tentang bibit kelapa sawit yang belum mencapai petani. Sehingga banyak petani memakai bibit asalan (tidak bermutu). Faktor lain yang menyebabkan hal ini juga adalah harga bibit asalan lebih murah dari bibit unggul, jarak antara kebun dengan sumber bibit unggul jauh dan juga kelihaian para pemasok bibit asalan kepada petani. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan prototype Knowledge Management System (KMS) pada bibit kelapa sawit. Rancangan ini menggunakan metode pengembangan sistem yang diadopsi dari Knowledge Management Sistem Life Cycle (KMSLC) dengan pendekatan usability engineering. Usability sangat diperlukan untuk mengevaluasi sistem yang akan dirancang. KMSLC yang digunakan terdiri dari analisis, identifikasi sumber daya, identifikasi sumber pengetahuan, perancangan, verifikasi dan validasi KMS, implementasi KM sistem serta pengujian sistem. Analisis dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari petani sawit. Perancangan yang digunakan terdiri dari beberapa tahap yaitu perancangan sistem dan perancangan basis data. Hasil dari implementasi KM sistem berupa prototype aplikasi Android yang datanya bisa diunduh. Dengan adanya KMS pada bibit kelapa sawit ini, dapat membantu petani untuk menentukan bibit yang tepat.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcComputer scienceen
dc.subject.ddcComputer Programsen
dc.subject.ddc2014en
dc.titlePrototype Sistem Berbasis Pengetahuan Pada Bibit Kelapa Sawit Menggunakan Pendekatan Usability Engineeringen
dc.subject.keywordKelapa Sawiten
dc.subject.keywordKnowledge Management Systemen
dc.subject.keywordKMSLCen
dc.subject.keywordUsability Engineeringen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record