Show simple item record

dc.contributor.advisorBuono, Agus
dc.contributor.advisorHermadi, Irman
dc.contributor.authorSurianti
dc.date.accessioned2014-12-10T02:27:44Z
dc.date.available2014-12-10T02:27:44Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71173
dc.description.abstractPengetahuan merupakan sumberdaya yang penting, pengetahuan yang dikelolah dapat meningkatkan kinerja baik dari segi efektifitas kerja, efisiensi waktu dan dapat menunjang dalam pengambilan keputusan manajemen. Salah satu cara mengelolah pengetahuan adalah dengan menerapkan knowledge management (KM). Melalui KM akan teridentifikasi pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan berbagai inovasi oleh Awad dan Ghaziri (2004). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) sebagai tanaman pendatang dari Afrika Barat ternyata cocok dikembangkan di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Hingga kini telah berkembang sangat pesat dan sampai saat ini masih merupakan primadona penghasil devisa Negara dari sektor pertanian. Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia pada tahun 1848 dan mulai dibudidayakan secara komersial dalam bentuk perusahaan perkebunan pada tahun 1911 (Satyawibawa dan Widiastuti 1992). Tanaman kelapa sawit tergolong kuat, walaupun begitu tanaman ini juga tidak luput dari serangan penyakit baik yang ringan maupun yang berat dan membahayakan. Tanaman kelapa sawit dapat diserang oleh berbagai penyakit sejak dipembibitan hingga di kebun pertanaman. Penyakit yang menyerang tanaman pada umumnya sangat sukar untuk diberantas. Oleh karena itu pengendalian terhadap penyakit perlu dilaksanakan secara baik dan benar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan suatu prototype sistem manajemen pengetahuan penyakit kelapa sawit untuk meningkatkan pengetahuan petani akan penyakit kelapa sawit yang merupakan salah satu ancaman pada sektor perkebunan sehingga tidak mengakibatkan turunnya tingkat produksi. Penelitian ini menggunakan metode knowledge management sistem life cycle (KMSLC) yang diadopsi dari Awad dan Ghaziri (2010) dengan menggunakan pendekatan usability engineering yang terdiri dari 6 tahap yaitu analisis, identifikasi sumberdaya, identifikasi sumber pengetahuan, perancangan, verifikasi dan validasi KMS, dan implementasi KMS. Implementasi sistem ini menggunakan android, emulator, PHP dan MySQL. Perancangan yang dilakukan terdiri dari 2 tahap yaitu perancangan sistem, perancangan usability. Prototype sistem manajemen pengetahuan penyakit sawit dikembangkan dan dirancang berbasis online sehingga dapat membantu para petani dalam memperoleh pengetahuan seputar penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit yang datanya dapat diakses melalui smartphone berbasis Android sehingga petani dapat memperoleh pengetahuan secara langsung agar memudahkan dalam transfer pengetahuan.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcComputer Scienceen
dc.subject.ddcKnowledge Managementen
dc.subject.ddc2013en
dc.titlePrototype Sistem Manajemen Pengetahuan Penyakit Sawit Menggunakan Pendekatan Usability Engineeringen
dc.subject.keywordKMSLCen
dc.subject.keywordSistem manajemen pengetahuanen
dc.subject.keywordSawiten
dc.subject.keywordUsability engineeringen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record