Efektifitas Umpan Rayap Berbahan Aktif Hexaflumuron 0.5% dengan Medium Serbuk Gergaji Kayu Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries)
Abstract
Rayap merupakan serangga yang paling banyak menyebabkan kerusakan pada kayu dan bangunan di Indonesia. Kerusakan yang ditimbulkannya bukan saja terjadi pada bangunan gedung sederhana, tetapi juga pada bangunan bertingkat tinggi. Salah satu metode pengendalian rayap yang relatif ramah lingkungan adalah metode pengumpanan (baiting). Bahan aktif yang paling banyak digunakan sebagai umpan rayap adalah hexaflumuron (benzoylphenyl urea). Namun demikian ketermakanan (palatability) senyawa tersebut oleh rayap tanah C. curvignathus masih perlu ditingkatkan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui ketermakanan dan efikasi umpan berbahan aktif hexaflumuron yang diperkaya dengan serbuk gergaji kayu pinus terhadap rayap tanah C. curvignathus dengan metode JIS K 1571: 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketermakanan umpan tertinggi terjadi pada formulasi umpan kontrol (100% serbuk gergaji kayu pinus) yaitu dengan kehilangan berat umpan mencapai 26.21%, sedangkan ketermakanan formulasi umpan terendah terjadi pada formulasi umpan yang mengandung 2.25 gr hexaflumuron + 0.75 gram serbuk gergaji kayu pinus yang kehilangan beratnya hanya 7.35%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hexaflumuron yang diperkaya dengan serbuk kayu pinus mampu mengeliminasi koloni rayap setelah tiga minggu pengumpanan.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]