Show simple item record

dc.contributor.advisorNugroho, Naresworo
dc.contributor.advisorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.authorMulyawan, Moch Hendri
dc.date.accessioned2014-12-08T07:18:12Z
dc.date.available2014-12-08T07:18:12Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71033
dc.description.abstractBambu adalah tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat dan telah dikenal secara luas. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan kurva pertumbuhan bambu dengan menggunakan model pertumbuhan eksponensial yang dimodifikasi dengan fungsi linier, logaritma, kuadratik dan kuadrat logaritma. Model terbaik yang dipilih berdasarkan pada R2 terbesar di antara 4 (empat) model yang digunakan. Berdasarkan kurva tersebut didapatkan bahwa bambu hitam (Gigantochloa atroviolaceae Widjaja) mencapai tinggi maksimum rata-rata pada umur 2.5 bulan dengan tinggi 1 225 cm. Bambu tali (Gigantochloa apus (JA & JH Schultes) Kurz) mencapai tinggi maksimumrata-rata saat berumur 2.2 bulan dengan tinggi 1 181 cm. Bambu ampel (Bambusa vulgaris vulgaris-Green) mencapai tinggi maksimum rata-rata saat berumur 3.75 bulan, dengan tinggi 1 081 cm. Sementara bambumayan (Gigantochloa robusta Kurz) & bambu betung (Dendrocalamus Asper (Schult.f) Backer ex Heyne) mencapai tinggi maksimum rata-rata saat berumur 5.5 bulan dan 4.1 bulan dengan tinggi 1 450 cm dan 1 400 cm. Kurva pertumbuhan dengan modifikasi kuadratik merupakan pendekatan terbaik untuk bambu hitam dan bambu tali. Modifikasi kuadrat logaritma lebih tepat digunakan untuk bambu tali, mayan dan betung.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForest Product Technologyen
dc.subject.ddcBamboen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleKurva Pertumbuhan Lima Jenis Bambuen
dc.subject.keywordbambuen
dc.subject.keywordkurva pertumbuhanen
dc.subject.keywordmodel pertumbuhanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record