Show simple item record

dc.contributor.advisorSyafii, Wasrin
dc.contributor.authorAmilya, Dita
dc.date.accessioned2014-12-08T06:30:57Z
dc.date.available2014-12-08T06:30:57Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71021
dc.description.abstractKayu merupakan biomassa yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Namun nilai kalor kayu tergantung pada sifat fisis dan kimianya. Penelitian ini menjelaskan tentang zat ekstraktif kayu nangka, dan pengaruhnya terhadap nilai kalor pada beberapa tingkat kelarutan. Pelarut yang digunakan terdiri dari n-heksana, etil asetat, etil eter, dan aseton. Setiap tingkat ekstraksi, residu serbuk diuji niai kalornya. Zat ekstraktif yang diperoleh berkisar antara 0.23-4.03%. Hasil analisis proksimat terdiri dari pengujian kadar air sebesar 8.54-13.84%, kadar zat terbang 71.36-79.31%, kadar abu 1.07-1.31%, karbon terikat 19.48-27.35%, dan nilai kalor kayu 4 171.5-4 501.5 kkal/kg. Zat ekstraktif berpengaruh terhadap nilai kalor kayu. Semakin rendah kandungan zat ekstraktif, nilai kalor kayu juga semakin rendah.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForest Product Technologyen
dc.subject.ddcWooden
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleZat Ekstraktif Kayu Nangka (Arthocarpus Heterophyllus Lam) Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Kaloren
dc.subject.keywordekstraktifen
dc.subject.keywordnilai kaloren
dc.subject.keywordanalisis proksimaten
dc.subject.keywordkepolaran pelarut.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record