Formulasi Pupuk Lepas Terkendali Menggunakan Pelapisan Akrilik dan Kitosan serta Aplikasinya pada Pembibitan Acacia crassicarpa
View/ Open
Date
2014Author
Handayani, Lili
Darmawan
Munoz, Canecio Peralta
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah rendahnya efisiensi pupuk dalam pemupukan dapat diatasi dengan mengendalikan kelarutan pupuk yaitu membuat pupuk tersebut dapat melepaskan unsur hara secara perlahan, sebagaimana dikenal sebagai pupuk lepas terkendali (slow release fertilizer; SRF). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan membuat SRF dengan teknik pelapisan (coating) menggunakan akrilik dan kitosan sebagai bahan coating serta mengetahui daya tahan dan laju pelepasannya. Hasil SRF yang didapatkan diaplikasikan untuk pembibitan Acacia crassicarpa. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa ruang lingkup pengambilan unsur hara pada pembibitan tersebut kecil, sehingga membutuhkan pupuk yang dapat diaplikasikan secara serentak namun dapat menyediakan unsur hara secara perlahan. Formulasi pupuk dilakukan dengan menggunakan senyawa kimia sumber hara makro (N, P, K) dan sumber hara mikro (Fe, Cu, Zn) serta pembuatannya dengan metode pencampuran (blending) dan teknik granulasi. Proses granulasi pupuk menghasilkan 74 % pupuk granul dengan diameter 2-5 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa SRF (pembuatan pupuk dengan coating akrilik dan kitosan) lebih tahan terhadap tumbukan air dibandingkan dengan non-SRF. Selain itu, uji pengocokan dengan akuades dan asam sitrat 2 % serta uji perkolasi dengan akuades menunjukkan bahwa SRF memiliki kelarutan unsur hara lebih rendah dibandingkan non-SRF. Uji kelarutan dengan asam sitrat 2 % menunjukkan bahwa SRF coating akrilik lebih tahan dibandingkan dengan coating kitosan, hal ini mengindikasikan bahwa coating akrilik lebih sesuai untuk tanah masam. Hasil SRF yang diformulasikan dengan penambahan kitosan, sebelum blending dengan unsur makro, granulasi, dan coating memiliki kelarutan yang lebih rendah dibandingkan SRF tanpa penambahan kitosan saat blending unsur mikro. Penambahan SRF dan non-SRF pada pembibitan A. crassicarpa menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering, biomassa bawah, dan root/shoot ratio dibanding kontrol dan pemupukan standar. Penambahan SRF tidak berbeda nyata dengan non-SRF, namun perlakuan SRF menunjukkan nilai yang cenderung lebih besar untuk tiap parameter pengamatan.
Collections
- MT - Agriculture [3772]