Show simple item record

dc.contributor.advisorArdiansyah, Muhammad
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.authorJohana, Feri
dc.date.accessioned2014-12-04T06:49:27Z
dc.date.available2014-12-04T06:49:27Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70875
dc.description.abstractFenomena perubahan iklim yang terjadi pada masa kini telah memunculkan kesadaran perlunya dua upaya penting yaitu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Dalam kegiatan mitigasi sejumlah aktivitas perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh sektor termasuk sektor yang berbasis lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika perubahan penggunaan lahan dan memperkirakan seberapa besar terjadinya emisi CO2 dari sektor berbasis lahan yang merupakan pemicu terjadinya perubahan iklim, menyusun aksi mitigasi perubahan iklim, serta memperkirakan dampak penurunan emisi dan perubahan ekonomi penggunaan lahan yang terjadi. Pendekatan Stock-Difference digunakan untuk memperkirakan emisi yang terjadi, dan pendekatan proyeksi linear dari perubahan penggunaan lahan dibuat untuk memperkirakan emisi masa yang akan datang, pemodelan menggunakan Land Change Modeller digunakan untuk memproyeksikan konfigurasi penggunaan lahan yang akan datang menggunakan beberapa driver perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion yang dilakukan dengan parapihak yang berada di Kabupaten Merangin untuk melakukan rekonsiliasi unit perencanaan dan menyusun aktivitas mitigasi yang akan diusulkan. Perubahan penggunaan lahan menggambarkan relasi antara manusia dengan lingkungan, yang ditunjukan dengan berkurangnya luas tutupan hutan dengan laju rata-rata deforestasi pada periode 2005-2010 sebesar 15.728 ha/tahun sedangkan laju degradasi hutan sebesar 49.856 ha/tahun, serta disertai meluasnya berbagai jenis penggunaan lahan yang lebih berorientasi ekonomi. Perubahan penggunaan lahan tersebut telah menjadikan laju emisi historis Kabupaten Merangin selama periode 2005-2010 sebesar 13.312.613,70 ton CO2-eq/tahun dimana Taman Nasional, Ijin Perkebunan, dan Perkebunan Rakyat merupakan unit perencanaan dengan laju emisi CO2 terbesar selama tahun 2005-2010. Emisi kumulatif yang menunjukan tingkat acuan (reference level) berdasarkan pendekatan historical projection sebesar 166.078.842,12 ton CO2 -eq, sedangkan emisi kumulatif berdasarkan pendekatan forward looking sebesar 65.833.993,33. Hal tersebut membuktikan identifikasi rencana penggunaan lahan terhadap pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merangin menunjukan rendahnya proyeksi emisi CO2 yang akan datang. Aktivitas mitigasi yang telah disepakati oleh stakeholders dan sebagai hasil penelitian ini terdiri dari aktivitas mitigasi pada Taman Nasional, Ijin Perkebunan, Perkebunan Rakyat dan Hutan Desa dimana aktivitas mitigasi di Taman Nasional akan memberikan dampak penurunan emisi terbesar yaitu sekitar 33 % terhadap tingkat acuan-nya, dengan adanya kemungkinan penurunan dampak ekonomi penggunaan lahan sebesar 6 %.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcPhysical Planningen
dc.subject.ddcRural Developmenten
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcMerangin-Jambien
dc.titleAlternatif Perencanaan Penggunaan Lahan dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Lahan di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambien
dc.subject.keywordmitigasi perubahan iklimen
dc.subject.keywordperencanaan dan pembangunan wilayahen
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record