dc.description.abstract | Banyak pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki keterbatasan kemampuan dalam mengakses pinjaman/pembiayaan dari perbankan. Hal tersebut menyebabkan potensi usaha yang memiliki prospek cukup baik kehilangan kesempatan memaksimalkan peluang usaha yang tersedia. Untuk meningkatkan akses pinjaman/pembiayaan bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, sekaligus meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka memajukan sektor usaha produktif, peningkatan lapangan usaha dan lapangan kerja. Kementerian Koperasi dan UKM membentuk badan layanan umum yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Kementerian Kelautan Perikanan telah meresmikan 6 (enam) BPR Pesisir yang berfungsi sebagai lembaga perantara untuk memberikan akses pinjaman kepada masyarakat pesisir. Sampai saat ini ada 6 (enam) buah BPR Pesisir yang beroperasi di Indonesia yaitu di Kabupaten Agam, Pesisir Selatan, Pasuruan, Bima, Lombok Barat dan Kepulauan Selayar. BPR Pesisir Akbar telah mendapatkan pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM pada Semester pertama tahun 2012. Kajian ini bertujuan untuk; (1) menganalisis efektivitas pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM terhadap kinerja keuangan BPR Pesisir Akbar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat; (2) menganalisis pengaruh dana bergulir LPDB-KUMKM terhadap peningkatan pendapatan nasabah BPR Pesisir Akbar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dalam kajian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari pengamatan berupa data kualitatif maupun kuantitatif dengan metode wawancara langsung kepada manajemen BPR dan kuesioner yang diberikan kepada nasabah BPR dengan metode penarikan contoh. Data sekunder diperoleh laporan keuangan BPR, kepustakaan tentang BPR Pesisir Akbar yaitu buku, jurnal, laporan dan penelitian sebelumnya. Metode sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling dengan teknik Sampling Purposive yang merupakan teknik penentuan contoh dengan pertimbangan tertentu. Dalam kajian ini, metode yang digunakan adalah (1) analisis statistik deskriptif untuk menilai kinerja keuangan BPR; (2) metode uji-t berpasangan (paired sample t-test) untuk menganalisa pengaruh dana bergulir terhadap perubahan peningkatan pendapatan nasabah; (3) untuk pengukuran atribut efektivitas peran dana bergulir yang dilihat dari persepsi nasabah dengan menggunakan skala Likert yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan realibilitas, analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) secara kualitatif digunakan untuk memberi saran kepada manajemen BPR untuk strategi dalam mengembangkan kegiatan usaha. Hasil kajian menunjukan bahwa Penyaluran dana bergulir LPDB–KUMKM bagi pengembangan masyarakat pesisir melalui BPR Pesisir Akbar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat dilihat dari evaluasi kinerja keuangan BPR pada tahun 2012 dinilai cukup efektif, yang dilihat dari probabilitas dan solvabilitas, sedangkan dari LDR sebesar 75,21%, dimana ketentuan Bank Indonesia antara 80% hingga 110% dan merupakan salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank. BPR belum cukup efektif dalam menyalurkan kredit kepada nasabah, sehingga terlihat bahwa penyaluran pembiayaan masih kurang agresif sehingga hilangnya kesempatan BPR untuk memperoleh keuntungan maksimal. Sedangkan hasil analisis paired sample test didapat bahwa terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada BPR Pesisir Akbar pendapatan usaha nasabah mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis kualitatif SWOT, BPR dapat menerapkan strategi pemasaran untuk mendapat respon positif daripada pelanggan masyarakat pesisir, dengan menggunakan bauran pemasaran, yaitu Product, Price, Place dan Promotion. | en |