Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorTambunan, Mangara
dc.contributor.advisorSaliem, Handewi Purwati
dc.contributor.authorLubis, Riatania Rizal Basjrah
dc.date.accessioned2014-11-27T04:01:43Z
dc.date.available2014-11-27T04:01:43Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70483
dc.description.abstractNanas (Ananas comosus) adalah salah satu buah tropis yang terkenal di dunia, berasal dari negara Brazil dan Paraguay yang tersebar di berbagai negara tropis dan sub tropis sebagai komoditas buah komersial. Fluktuasi produksi nanas Indonesia memiliki kecenderungan meningkat. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan masyarakat, semakin tingginya kesadaran penduduk akan nilai gizi, serta bertambahnya permintaan bahan baku industri pengolahan buah-buahan. Peningkatan produksi nanas di Indonesia tidak sejalan dengan produksi nanas di Propinsi Jawa Barat yang menurun. Peningkatan produksi nanas hanya dapat dilakukan salah satu cara dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia secara lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji efisiensi produksi nanas di Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Metodologi yang digunakan adalah menggunakan data primer yang didapatkan dari survei 142 rumah tangga petani di Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat dengan pendekatan parametrik non parametrik (Data Envelopent Analysis) untuk estimasi efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi serta Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk estimasi efisiensi teknis. Nilai Inefisiensi teknis, alokatif dan ekonomi diestimasi menggunakan regresi Tobit dengan sebelas variabel demografi, sosial ekonomi dan institusional yang diduga memengaruhi inefisiensi teknis, alokatif dan ekonomi. Hasil estimasi dengan menggunakan SFA memiliki nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0,34, dengan metode DEA nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0,55 (CRS) serta 0,62 (VRS). Hal ini menunjukkan petani nanas di Kabupaten Subang masih inefisien secara teknis dan masih berpotensi untuk dapat meningkatkan efisiensi teknisnya. Secara umum, nilai efisiensi DEA dengan VRS lebih besar dari CRSnya, sehingga petani nanas di lokasi penelitian tergolong pada increasing return to scale (IRS) yaitu peningkatan outputnya lebih besar daripada peningkatan input produksinya. Nilai efisiensi alokatif petani nanas cukup rendah yaitu 0,74 dan nilai efisiensi ekonomi sebesar 0,41. Hal ini menunjukkan bahwa produksi nanas masih berpotensi untuk ditingkatkan efisiensi alokatif dan ekonomi. Inefisiensi teknis produksi nanas dipengaruhi secara positif dan nyata oleh umur, pangsa pendapatan sektor non pertanian, pola tanam serta secara negatif dan signifikan oleh pendidikan formal dan kepemilikan lahan. Umur, pola tanam dan kelompok tani mempengaruhi secara positif dan signifikan inefisiensi alokatif sedangkan variabel pengalaman dan kepemilikan lahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap inefisiensi alokatif. Umur juga memengaruhi positif dan nyata terhadap inefisiensi ekonomi sedangkan pendidikan formal, kelompok tani dan penggunaan kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap inefisiensi ekonomi.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcEconomicsen
dc.subject.ddcAgricultural Economicsen
dc.subject.ddcAnalisisen
dc.subject.ddcSubang-Jawa Baraten
dc.titleAnalisis Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomi Produksi Nanas di Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Baraten
dc.subject.keywordDEAen
dc.subject.keywordEfisiensien
dc.subject.keywordSFAen
dc.subject.keywordTobiten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record