Show simple item record

dc.contributor.advisorBuchori, Damayanti
dc.contributor.advisorHidayat, Purnama
dc.contributor.authorRubiana, Ratna
dc.date.accessioned2014-11-24T01:32:50Z
dc.date.available2014-11-24T01:32:50Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70310
dc.description.abstractKeanekaragaman hayati hutan hujan tropis didefinisikan sebagai tingkat keanekaragaman dan banyaknya jenis organisme yang hidup dalam suatu komunitas termasuk serangga yang memiliki banyak peranan dalam ekosistem. Namun perubahan tata guna lahan pada hutan hujan tropis memiliki akibat yang kuat terhadap struktur vegetasi dan fungsi lanskap sehingga menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati serta mengurangi jasa ekosistem. Indikator penurunan jasa ekosistem adalah perubahan komposisi spesies dan interaksi trofik yang tidak seimbang. Keanekaragaman semut sering digunakan sebagai indikator kestabilan ekosistem karena keberadaannya yang sangat tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi serta mendominasi biomassa hewan darat. Keanekaragaman semut dapat meningkat dan menurun seiring dengan transformasi habitat, namun keanekaragaman-beta semut memiliki pola tersendiri Penelitian dilakukan pada empat jenis penggunaan lahan yaitu hutan primer, hutan karet, perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit di sekitar Hutan Harapan dan Taman Nasional Bukit Duabelas di Jambi, Indonesia. Pada setiap jenis penggunaan lahan, ditentukan empat plot (50 m x 50 m) untuk pengambilan sampel semut. Semut dikumpulkan menggunakan metode hand-colleting yang dikombinasikan dengan umpan pada tiga strata serasah yaitu daun, tanah dan pohon. Sebanyak 104 spesies semut diperoleh dari keempat tipe penggunaan lahan tersebut. Tidak ada perbedaan jumlah spesies semut yang nyata pada tiap penggunaan lain baik Taman Nasional Bukit Duabelas maupun Hutan Harapan. Namun demikian, pola komposisi spesies semut secara signifikan menunjukkan perbedaan antara keempat jenis penggunaan lahan. Hal ini berarti bahwa transformasi habitat memainkan peranan penting pada pembentukan pola keanekaragaman beta semut pada masing-masing tipe penggunaan lahan. Pada penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet, jenis-jenis semut yang dijumpai umumnya jenis semut tramp dan invasif. Spesies semut yang mendominasi di keseluruhan plot penelitian adalah Anoplolepis gracilipes dan Odontoponera denticulata. Pada tipe penggunaan lahan yang berbeda terdapat perbedaan komposisi semut berdasarkan peranannya. Pada tipe penggunaan lahan perkebunan, spesies semut yang memiliki peranan sebagai predator banyak ditemukan seperti Oecophylla smaragdina, Anoplolepis gracilipes, Pheidole, dan Solenopsis.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Transformasi Habitat terhadap Keanekaragaman dan Struktur Komunitas Semut di Jambien
dc.subject.keywordformicidaeen
dc.subject.keywordtata guna lahanen
dc.subject.keywordhand-collectingen
dc.subject.keywordkelapa sawiten
dc.subject.keywordkareten
dc.subject.keywordindikatoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record