Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorTrisasongko, Bambang H.
dc.contributor.authorAriza, Dicky
dc.date.accessioned2014-11-21T02:56:10Z
dc.date.available2014-11-21T02:56:10Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70299
dc.description.abstractPonorogo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang kini terus berkembang dan mengalami perubahan penutupan/penggunaan lahan. Pada tahun 2000-2011 luas hutan mengalami penurunan sebaliknya luas permukiman dan lahan tegalan cenderung meningkat. Perubahan ini jika tidak dikontrol dengan baik maka dapat menurunkan kualitas lingkungan, salah satunya melalui peningkatan proses erosi tanah, mulai dari erosi percik hingga erosi parit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan bentuklahan dan satuan lahan di Kabupaten Ponorogo dan analisis erosi parit (gully erosion), terutama mengetahui faktor penyebab dominan dari erosi parit. Pendekatan yang digunakan untuk identifikasi erosi parit (gully erosion) adalah melalui satuan lahan, yaitu satuan lahan yang mempunyai kemiringan lereng >3% dan penggunaan lahan tegalan atau kebun campuran. Peta satuan lahan diperoleh dari peta bentuklahan yang dipilah berdasarkan persamaan kemiringan lereng dan penutupan/penggunaan lahan. Peta bentuklahan dan peta lereng diturunkan dari hasil interpretasi dan analisis citra SRTM-30, sedangkan citra landsat 8 digunakan untuk pemetaan penutupan/penggunaan lahan. Metode analisis pohon keputusan (decision tree) selanjutnya digunakan untuk mengetahui faktor dominan penyebab erosi parit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi erosi parit dengan pendekatan satuan lahan mempunyai ketelitian 79,8%. Persebaran titik-titik erosi parit terdapat di bentanglahan Dataran Tengah (4 titik), bentanglahan Gunungapi Lawu (7 titik), bentanglahan Gunungapi Wilis (27 titik), dan bentanglahan Pegunungan Selatan (29 titik). Dari hasil analisis pohon keputusan, melalui nilai kesalahan (error rate) paling rendah, terlihat bahwa variabel terrain penentu utama erosi parit di Kabupaten Ponorogo adalah kemiringan lereng yang diikuti variabel NDVI dan arah lereng, serta kelengkungan lereng dan elevasi.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcSoil Science and Land Resourceen
dc.subject.ddcSoil Erosionren
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcPonorogo-Jawa Timuen
dc.titlePemanfaatan Citra SRTM dan Landsat untuk Pemetaan Bentuk laban dan Satuan Laban serta Analisis Erosi Parit di Kabupaten Ponorogoen
dc.subject.keyworderosi pariten
dc.subject.keywordbentuklahanen
dc.subject.keywordsatuan lahanen
dc.subject.keywordNDVIen
dc.subject.keywordlerengen
dc.subject.keywordpohon keputusanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record