dc.description.abstract | Kolam ikan tersebar hampir di seluruh desa di kaki Gunung Salak, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Umumnya petani membuat kolam ikan dengan memanfaatkan air irigasi yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi. Lumpur dan air kolam ikan mengandung banyak nitrogen (N), fosfor (P), Corganik, dan kation-kation basa. Petani biasanya memanfaatkan lumpur kolam ikan sebagai penguat batas kolam sedangkan air kolam ikan dibuang ke kanal. Air kolam ikan kemudian mengalir mencemari sungai sehingga dikhawatirkan terjadi pencemaran nitrat dan fosfat pada sistem air. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian lumpur dan air kolam ikan terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan, dan produksi ubi jalar pada Inceptisol Petir, Darmaga, Bogor serta untuk menganalisis penerimaan dan biaya budidaya ubijalar pada berbagai perlakuan. Perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah control tanpa pupuk, lumpur kolam ikan, air kolam ikan, kombinasi lumpur dan air kolam ikan, dan pupuk konvensional. Hasil menunjukkan bahwa setelah dua minggu inkubasi perlakuan kombinasi lumpur dan air kolam ikan tidak berpengaruh nyata pada pH tanah, daya hantar listrik, hidrogen dapat ditukar, aluminium dapat ditukar, P-HCl 25%, dan kejenuhan basa. Perlakuan lumpur dan air kolam ikan nyata secara statistik memberikan nilai lebih tinggi pada parameter C-organik, N-total, P-Bray I, kation basa-basa, dan kapasitas tukar kation. Secara statistik perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar, akan tetapi perlakuan kombinasi lumpur dan air kolam ikan menghasilkan pertumbuhan dan produksi lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Meskipun perlakuan kombinasi lumpur dan air kolam ikan menghasilkan produksi tertinggi, tenaga kerja yang digunakan sekitar dua kali lipat perlakuan lainnya, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih kecil dari perlakuan lumpur kolam ikan dan control. | en |