Kerentanan Plutella xylostella dari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terhadap Lima Jenis Insektisida Komersial, Ekstrak Piper aduncum, serta Campuran ekstrak P. aduncum dan Tephrosia vogelii
Abstract
Plutella xylostella merupakan hama penting pada tanaman famili Brassicaceae. Kerusakan akibat hama tersebut dapat menyebabkan kehilangan hasil secara signifikan. Penggunaan insektisida secara terus menerus oleh petani dapat menyebabkan terjadinya resistensi hama P. xylostella. Penelitian ini bertujuan menentukan kerentanan larva P. xylostella yang berasal dari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terhadap lima jenis insektisida komersial, yaitu deltametrin, emamektin benzoat, klorantraniliprol, profenofos dan spinetoram, ekstrak buah Piper aduncum serta campuran ekstrak buah P. adumcum dan daun T. vogelii. Pengujian insektisida dilakukan pada larva instar 2 P. xylostella menggunakan metode celup daun dengan pemberian daun pakan perlakuan selama 48 jam. Pengamatan mortalitas serangga uji dilakukan setiap hari hingga 96 jam setelah perlakuan (JSP), selanjutnya data dianalisis dengan metode probit. Deltametrin dan profenofos memiliki toksisitas yang rendah, sedangkan klorantraniliprol memiliki toksisitas yang sedang terhadap larva P. xylostella. LC95 profenofos dan klorantraniliprol pada 96 JSP masing-masing 18351.0 dan 131.1 mg b.a./L; nilai tersebut 24.5 dan 3.3 lebih tinggi daripada konsentrasi anjuran masing-masing. Lebih lanjut, larva P. xylostella masih rentan terhadap emamektin benzoat, spinetoram, ekstrak P. aduncum, serta campuran ekstrak P. aduncum dan T. vogelii. LC95 emamektin benzoat dan spinetoram masing-masing 1.17 dan 0.81 mg b.a./L; nilai tersebut 8.5 dan 14.8 lebih rendah daripada konsentrasi anjuran masing-masing. Sementara itu, campuran ekstrak P. aduncum dan T. vogelii (LC95 4759.80 mg ekstrak/L) lebih efektif daripada deltametrin dan profenofos serta ekstrak tunggal P. aduncum. Selain itu, perlakuan dengan klorantraniliprol, spinetoram, serta campuran ekstrak P. aduncum dan T. vogelii pada 3 taraf konsentrasi terendah menurunkan persentase pembentukan pupa dan kemunculan imago pada larva yang bertahan hidup sedangkan perlakuan dengan emamektin benzoat, profenofos, dan ekstrak tunggal P. aduncum tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa larva P. xylostella asal Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur sudah tidak rentan terhadap deltametrin, klorantraniliprol, dan profenofos, tetapi masih rentan terhadap emamektin benzoat, dan spinetoram. Selain itu, campuran ekstrak P. aduncum dan T. vogelii dapat digunakan sebagai alternatif insektisida untuk mengendalikan hama P. xylostella.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]