Show simple item record

dc.contributor.advisorAlikodra, Hadi S
dc.contributor.advisorArief, Harnios
dc.contributor.authorPutra, Rudi Hadiansyah
dc.date.accessioned2014-11-20T07:51:34Z
dc.date.available2014-11-20T07:51:34Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70283
dc.description.abstractBadak sumatera mengalami penurunan populasi lebih dari 50% dalam dua dekade belakangan ini dengan populasi tersisa hanya kurang dari 200 individu di seluruh dunia. Perburuan, perubahan fungsi habitat menjadi bukan hutan serta gangguan aktivitas manusia merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan populasi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ukuran populasi Badak sumatera yang ada di Kappi, kualitas habitat serta faktor-faktor yang mempengaruhi populasi di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di dataran tinggi Kapi yang berada di dalam Kawasan Ekosistem Leuser di Kabupaten Gayo Lues Propinsi Aceh selama satu tahun sejak bulan Agustus 2012 sampai bulan Agustus 2013. Metode yang digunakan dalam pengambilan data berupa observasi langsung dengan Patch Occupancy dan identifikasi jejak serta wawancara dengan masyarakat. Lokasi penelitian dibagi ke dalam 72 grid berukuran 4 x 4 km atau seluas 1600 hektar yang dijelajahi sejauh 8 Km setiap gridnya dan mengumpulkan setiap temuan badak sumatera serta temuan lainnya yang relevan berupa kondisi fisik dan biologis dan gangguan manusia. Wawancara dilakukan kepada orang-orang yang pernah melakukan perburuan Badak sumatera di Kapi. Penelitian ini berhasil mendapatkan 23 temuan badak sumatera yang terdiri dari 14 jejak, 4 kubangan, 2 gesekan cula, 1 kaisan kaki dan 2 sisa pakan. Temuan Badak sumatera menyebar di 14 dari 72 grid yang disurvey atau nilai naive occupancy sebesar 0,194 atau badak menyebar di 19,4% wilayah survey. Dari hasil penelitian ini diperkirakan badak di Kapi berkisar 8 – 14 individu. Kapi juga merupakan habitat yang ideal bagi Badak sumatera karena habitat yang kaya baik sumber pakan, air, mineral serta didukung oleh topografi, kelerengan dan ketinggian yang sesuai. Diduga pembangunan jalan, aktivitas manusia dan perburuan telah menyebabkan populasi Badak sumatera berkurang drastis. Sejak tahun 1964 hingga tahun 1993, paling sedikit 50 individu badak telah diburu di Kapi.Badak sumatera mengalami penurunan populasi lebih dari 50% dalam dua dekade belakangan ini dengan populasi tersisa hanya kurang dari 200 individu di seluruh dunia. Perburuan, perubahan fungsi habitat menjadi bukan hutan serta gangguan aktivitas manusia merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan populasi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ukuran populasi Badak sumatera yang ada di Kappi, kualitas habitat serta faktor-faktor yang mempengaruhi populasi di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di dataran tinggi Kapi yang berada di dalam Kawasan Ekosistem Leuser di Kabupaten Gayo Lues Propinsi Aceh selama satu tahun sejak bulan Agustus 2012 sampai bulan Agustus 2013. Metode yang digunakan dalam pengambilan data berupa observasi langsung dengan Patch Occupancy dan identifikasi jejak serta wawancara dengan masyarakat. Lokasi penelitian dibagi ke dalam 72 grid berukuran 4 x 4 km atau seluas 1600 hektar yang dijelajahi sejauh 8 Km setiap gridnya dan mengumpulkan setiap temuan badak sumatera serta temuan lainnya yang relevan berupa kondisi fisik dan biologis dan gangguan manusia. Wawancara dilakukan kepada orang-orang yang pernah melakukan perburuan Badak sumatera di Kapi. Penelitian ini berhasil mendapatkan 23 temuan badak sumatera yang terdiri dari 14 jejak, 4 kubangan, 2 gesekan cula, 1 kaisan kaki dan 2 sisa pakan. Temuan Badak sumatera menyebar di 14 dari 72 grid yang disurvey atau nilai naive occupancy sebesar 0,194 atau badak menyebar di 19,4% wilayah survey. Dari hasil penelitian ini diperkirakan badak di Kapi berkisar 8 – 14 individu. Kapi juga merupakan habitat yang ideal bagi Badak sumatera karena habitat yang kaya baik sumber pakan, air, mineral serta didukung oleh topografi, kelerengan dan ketinggian yang sesuai. Diduga pembangunan jalan, aktivitas manusia dan perburuan telah menyebabkan populasi Badak sumatera berkurang drastis. Sejak tahun 1964 hingga tahun 1993, paling sedikit 50 individu badak telah diburu di Kapi.en
dc.language.isoid
dc.titleKajian Habitat dan Populasi Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer 1814) di Kapi, Kawasan Ekosistem Leuser Provinsi Acehen
dc.subject.keywordBadak sumatera Populasien
dc.subject.keywordKawasan Ekosistem Leuseren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record