Show simple item record

dc.contributor.advisorSyamsun, Muhammad
dc.contributor.advisorSukmawati, Anggraini
dc.contributor.authorKusumawardhani, Yuviani
dc.date.accessioned2014-11-19T02:27:00Z
dc.date.available2014-11-19T02:27:00Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70241
dc.description.abstractSektor pertanian khususnya pada sayuran dataran tinggi dianggap memiliki potensi dan prospek dalam mendukung diversifikasi pangan sehingga harus memiliki nilai keunggulan yang komparatif. Keunggulan komparatif diperoleh dengan manajemen rantai pasok dan manajemen risiko maka dari itu diperlukan sebuah model optimasi. Namun seringkali dalam kegiatan pertanian sering ditemui risiko yang muncul khususnya pada saluran distribusi rantai pasok. Pengelolaan risiko sangat penting untuk minimisasi risiko yang merupakan bagian dari manajemen rantai pasok. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aliran saluran distribusi sayuran dataran tinggi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kemudian merancang model optimasi dan manajemen risiko pada saluran distribusi rantai pasok sayuran dataran tinggi Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dan terakhir adalah menganalisis minimisasi risiko pada saluran distribusi rantai pasok sayuran dataran tinggi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Aliran saluran distribusi sayuran dataran tinggi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara dilakukan dengan analisis deskriptif menggunakan snowball sampling. Model optimasi dan manajemen risiko pada saluran distribusi sayuran dataran tinggi di kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara dirancang menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) dan (Intrepretive Structural Modelling) untuk minimisasi risiko. Aliran saluran distribusi sayuran dataran tinggi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terdiri dari tiga model saluran distribusi, sedangkan aliran saluran distribusi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terdiri dariempat model saluran distribusi.Hasil model optimasi dan manajemen risiko yang telah dirancang adalahdalam upayanya meningkatkan kualitas sayuran, maka PEMDA setempat memberikan suatu program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan SDM (petani) yang masih menjadi kendala utama dengan mengikutsertakan seluruh pemilik lahan yang dimana seluruh pemilik lahan merupakan sekaligus berprofesi sebagai petani yang tergabung di Gapoktan Bersaudara. Minimisasi risikodilakukan dengan menggabungkan variabelyang berada pada bottom leveldengan model optimasi dan manajemen risiko yang sudah dirancang. Subelemen pada setiap elemen di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara akan dilakukan pembenahan pada setiap subelemen atau variabel yang berada pada bottom levelterlebih dahulu, sehingga mampu meminimisasi risiko dan meningkatkan kinerja variabel atau subelemen yang berada pada bottom leveldalam memberikan dampaknya pada variabel yang berada diatasnya dari masing-masing elemen.en
dc.language.isoid
dc.title. Model Optimasi Dan Manajemen Risiko Pada Saluran Distribusi Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi Di Sumatera Barat Dan Sumatera Utaraen
dc.subject.keywordAHPen
dc.subject.keywordISMen
dc.subject.keywordmanajemen rantai pasoken
dc.subject.keywordmodel optimisasien
dc.subject.keywordrantai pasoken


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record