Model Penduga Massa Karbon Hutan Rawa Gambut Menggunakan Citra ALOS PALSAR
Abstract
Perubahan iklim ditandai oleh meningkatnya suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh gas rumah kaca dari pembakaran fosil. Mitigasi perubahan iklim salah satunya adalah hutan rawa gambut. Hutan rawa gambut telah diakui sebagai ekosistem yang mampu menyimpan karbon hingga jumlah besar. Sejalan dengan pelaksanaan program Clean Development Mechanism (CDM) dari Protocol Kyoto, ataupun program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) tidak menutup kemungkinan terjadinya perdagangan karbon, sehingga diperlukan model dan metoda pendugaan potensi massa karbon. Tulisan ini membahas pengembangan model estimasi massa karbon menggunakan data penginderaan jauh aktif dan massa karbon dari alometrik lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model estimasi massa karbon dengan menggunakan penginderaan jauh aktif, data Advanced Land Observing Satellite Phased Array Type L-Band Synthetic Aperture Radar (ALOS PALSAR). Model dikembangkan atas dasar hubungan antara massa karbon ratarata dan nilai backscatter ALOS PALSAR dari HH, HV dan band sintetik HH/HV yang berasal dari berbagai ukuran pixel, yaitu: (a) 1x1 pixel, (b) 3x3 pixel, dan (c) 5x5 pixel. Studi ini menemukan bahwa koefisien korelasi yang baik ditunjukkan antara nilai backscatter dan stok karbon. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa korelasi terbaik diberikan oleh HV, korelasi tersebut lebih baik dari pada korelasi yang diperoleh dengan menggunakan polarisasi HH dan HH/HV. Studi ini menghasilkan model terbaik, yaitu ŷ = -480,1-111,8HV-5,337HV2; R²=0,86.
Collections
- MT - Forestry [1412]