Show simple item record

dc.contributor.advisorRuhendi, Surdiding
dc.contributor.advisorMassijaya, Muh. Yusram
dc.contributor.advisorDarmawan, I Wayan
dc.contributor.advisorSantoso, Adi
dc.contributor.authorSulastiningsih, Ignasia Maria
dc.date.accessioned2014-11-12T03:00:45Z
dc.date.available2014-11-12T03:00:45Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70149
dc.description.abstractPasokan kayu pertukangan berkualitas belum mencukupi kebutuhan yang ada. Kondisi ini mendorong usaha pencarian material alternatif sebagai substitusi kayu pertukangan terus meningkat. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai substitusi kayu adalah bambu. Sebagai bahan substitusi kayu, bambu yang bentuknya bulat dan berlubang harus dikonversi menjadi suatu produk yang memiliki dimensi seperti papan atau balok kayu. Dengan menggunakan perekat tertentu, bambu dapat diolah menjadi produk perekatan bambu dengan dimensi dan kualitas yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan papan bambu komposit (PBK) berkualitas tinggi berupa papan laminasi bersilang (PLB) dari bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea) yang dapat berfungsi sebagai kayu pertukangan. Penelitian ini terdiri atas enam tahap. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk mendapatkan data sifat dasar meliputi komponen kimia, sifat fisis dan mekanis bambu andong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu andong memiliki diameter besar, dinding tebal, dan sifat dasar yang sesuai sebagai bahan baku bilah bambu penyusun PBK atau PLB. Penelitian tahap kedua dilakukan untuk mempelajari respon bambu andong terhadap perekat isosianat (water based polymer-isocyanate, WBPI) dengan cara menguji keteguhan rekat laminasi bambu andong dengan perekat isosianat. Bilah bambu dibedakan antara bagian pangkal, tengah dan ujung batang, serta antara kontrol dan yang diawetkan dengan cara direndam dalam larutan boron 7% selama 2 jam. Laminasi bambu dibuat dengan merekatkan 2 bilah bambu sejajar serat menggunakan perekat isosianat dengan berat labur perekat 250 g m-2 dan dikempa dingin selama 1 jam dengan 3 macam kombinasi muka bilah bambu yang direkat (muka dalam dengan muka luar, muka dalam dengan muka dalam, muka luar dengan muka luar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon bambu andong terhadap perekat isosianat sangat dipengaruhi oleh posisi pada batang, pengawetan bilah bambu dan kombinasi muka bilah bambu yang direkat. Pengawetan bilah bambu menurunkan keteguhan rekat laminasi bambu. Penelitian tahap ketiga dilakukan untuk mengetahui pengaruh keberadaan buku pada bilah bambu penyusun PBK terhadap sifat papan yang dihasilkan, rendemen bilah bambu, retensi dan penetrasi bahan pengawet dalam bilah bambu andong. PBK 3 lapis dari bilah bambu andong dibuat dengan 5 variasi komposisi letak buku dalam lapisan penyusun PBK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sifat PBK tidak dipengaruhi oleh adanya buku pada bilah bambu penyusun PBK kecuali pengembangan tebal dan keteguhan tekan. Berdasarkan klasifikasi kelas kuat kayu Indonesia, PBK 3 lapis yang dibuat dari bilah bambu andong dengan berbagai posisi buku pada lapisan penyusunnya dan direkat dengan perekat isosianat setara dengan kayu kelas kuat dua (II). Rendemen rata- rata bilah bambu andong adalah 38.5%, sedangkan retensi dan penetrasi larutan boron dalam bilah bambu andong berturut-turut adalah 7.34 kg m-3 dan 100%. Penelitian tahap keempat dilakukan untuk mempelajari pengaruh berat labur perekat dan waktu kempa yang diterapkan dalam pembuatan PBK terhadap sifat papan yang dihasilkan. PBK 5 lapis dibuat dari bilah bambu andong degan 3 variasi berat labur perekat (200 g m-2 , 250 g m-2 dan 300 g m-2 ) dan 3 variasi waktu kempa (30 menit, 45 menit dan 60 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan berat labur perekat 250 g m-2 dan waktu kempa 45 menit merupakan kondisi terbaik dalam pembuatan PBK dari bilah bambu andong yang dibuat dengan proses pengempaan dingin dan menggunakan perekat isosianat. PBK hasil penelitian ini memiliki sifat fisis dan mekanis yang baik dan setara dengan kayu kelas kuat II-I, memiliki kelas ketahanan III terhadap serangan rayap tanah, sedangkan kadar emisi formaldehidanya termasuk kelas mutu F****. Penelitian tahap kelima dilakukan untuk mempelajari pengaruh komposisi arah lapisan terhadap sifat PBK yang dihasilkan. PBK 5 lapis dibuat dari bilah bambu andong menggunakan perekat isosianat dengan berat labur 250 g m-2 dan dikempa dingin selama 45 menit, dengan 4 variasi komposisi arah lapisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBK berupa PLB dari bambu andong dengan variasi komposisi arah lapisan memiliki kualitas perekatan dan kestabilan dimensi yang baik. Sifat fisis dan mekanis PBK sangat dipengaruhi oleh variasi komposisi arah lapisan. Adanya lapisan silang pada komposisi lapisan penyusun PBK menurunkan keteguhan lentur dan keteguhan tekan tetapi meningkatkan kekerasan dan kestabilan dimensi PBK yang dihasilkan. Papan komposit berupa papan laminasi bersilang dari bambu andong sesuai untuk substitusi kayu pertukangan. Penelitian tahap keenam dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi kekentalan dan macam bahan finishing terhadap kualitas hasil finishing PBK. Bahan finishing berpelarut minyak dan berpelarut air masing-masing dengan 2 variasi kekentalan diterapkan pada permukaan PBK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bahan finishing berpelarut air atau berpelarut minyak dapat memperjelas keunikan dan keindahan penampilan permukaan PBK. Lapisan finishing berpelarut minyak lebih tahan terhadap bahan kimia rumah tangga dan air dingin dibandingkan dengan bahan finishing berpelarut air. PBK dari bambu andong, direkat dengan perekat isosianat dan dilapisi bahan finishing berpelarut air atau berpelarut minyak menghasilkan bahan substitusi kayu dengan kadar emisi formaldehida rendah dan termasuk kelas mutu F*** sampai F****. Papan laminasi bersilang (PLB) dari bambu andong yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah PLB dengan konstruksi seimbang atau simetris. PLB 5 lapis yang sesuai untuk dikembangkan adalah papan dengan lapisan silang pada lapisan inti atau lapisan ketiga dan papan dengan lapisan silang pada lapisan kedua dan keempat. PLB berkualitas tinggi secara teknis dapat dibuat dengan menggunakan bilah bambu andong, perekat isosianat dengan berat labur perekat 250 g m-2 dan dikempa dingin selama 45 menit. PLB dari bilah bambu andong dapat digunakan sebagai substitusi kayu pertukangan dan menyediakan alternatif bahan baku untuk mebel dan bangunan.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengembangan Papan Laminasi Bersilang Dari Bambu Andong (Gigantochloa Pseudoarundinacea)en
dc.subject.keywordpapan laminasi bersilangen
dc.subject.keywordisosianaten
dc.subject.keywordberat labur dan waktu kempaen
dc.subject.keywordkomposisi arah lapisanen
dc.subject.keywordfinishingen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record