Show simple item record

dc.contributor.advisorJunior, M. Zairin
dc.contributor.advisorAlimuddin
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.authorMuhammad
dc.date.accessioned2014-11-07T07:22:49Z
dc.date.available2014-11-07T07:22:49Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70075
dc.description.abstractHormon pertumbuhan (growth hormone/GH) berperan penting dalam pertumbuhan organisme vertebrata. Level GH alami relatif rendah dan metode isolasinya relatif rumit sehingga tidak ekonomis dan tidak praktis, maka digunakan teknologi DNA rekombinan untuk memproduksi GH rekombinan (rGH). rGH ikan dari berbagai spesies telah dapat diproduksi dalam jumlah banyak menggunakan bioreaktor berupa bakteri Escherichia coli. Saat ini penggunaan GH untuk meningkatkan pertumbuhan ikan budidaya mendapat perhatian yang cukup besar. Peningkatan pertumbuhan ikan memberi manfaat yang besar untuk memperpendek waktu produksi, meningkatkan efisiensi pakan, meningkatkan produksi, dan mengontrol ketersediaan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons pertumbuhan dan reproduksi ikan nila yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang (rElGH). Penelitian terdiri atas empat tahap. Penelitian pertama bertujuan mengevaluasi respons petumbuhan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang diberi pakan mengandung rElGH pada dosis berbeda. Benih dengan bobot rata-rata 3.5 g dipelihara dalam akuarium berukuran 1.0x0.5x0.5 m3, kedalaman air 40 cm (200 L) dengan kepadatan 25 ekor. Pakan mengandung rElGH dengan dosis 0.03, 0.30, dan 3.00 mg/kg pakan, serta kontrol (tanpa rElGH) diberikan tiga hari sekali selama empat minggu pemberian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan biomassa (B), pertumbuhan harian (LPH), dan konversi pakan (KP) berbeda nyata (p<0.05) antara perlakuan dibandingkan dengan kontrol, tetapi antara perlakuan tidak berbeda nyata (p>0.05). B, LPH, dan KP perlakuan pemberian rElGH masing-masing berkisar 564.17-589.74 g, 3.35-3.46%, dan 1.07-1.14 lebih tinggi daripada kontrol yang berkisar 454.70-457.16 g, 3.02- 3.03%, dan 1.36-1.38. Pemberian dosis rElGH antara 0.03-3.00 mg/kg pakan efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ikan nila merah dengan pertambahan bobot 24.07-31.68% dan dosis efisien adalah 3.00 mg/kg pakan. Penelitian kedua bertujuan untuk menguji respons pertumbuhan empat strain ikan nila yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu SULTANA (seleksi unggul Selabintana), NIRWANA (nila ras Wanayasa), SRIKANDI (salinity resistant improvement from Sukamandi), dan nila merah. Benih ikan dengan bobot 5.80±0.19 g dipelihara dalam hapa (2x1x1m3) dengan kedalaman air 0.75 cm, dipasang dalam kolam beton (20x10x1.5 m3) dengan kepadatan 50 ekor/hapa, dipelihara selama sepuluh minggu. Pakan mengandung rElGH diberikan tiga hari sekali selama empat minggu pemberian dengan dosis 3.00 mg/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPH tertinggi (p<0.05) diperoleh pada ikan nila strain SULTANA, diikuti oleh NIRWANA (3.41%). SRIKANDI (3.36 %), dan nila merah (3.14%). KP terbaik (p<0.05) diperoleh pada ikan nila strain SULTANA (0.84), diikuti oleh NIRWANA (0.99), SRIKANDI (1.02), dan ikan nila merah (1.22). Tingkat kelangsungan hidup (TKH) keempat strain ikan nila adalah sama berkisar antara 84.67 hingga 90.00% (p>0.05). Ikan nila strain SULTANA menunjukkan respons pertumbuhan tertinggi terhadap pemberian rElGH secara oral. Penelitian ketiga bertujuan untuk menguji respons pertumbuhan dan pemanfaatan pakan pada ikan nila strain SULTANA ukuran berbeda yang diberi pakan mengandung rElGH. Ikan dengan ukuran bobot badan 3.5±0.25 g (perlakuan A), 12.5±0.40 g (perlakuan B), dan 40.0±2.50 g (perlakuan C) dipelihara dalam hapa ukuran 2x1x1 m3, kedalaman air 0.75 m dengan padat tebar 50 ekor. Ikan dipelihara selama delapan minggu. Pakan mengandung rElGH diberikan tiga hari sekali dengan dosis 3 mg/kg pakan, selama empat minggu pemberian, dan selanjutnya ikan diberi pakan yang tidak diperkaya rElGH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata B ikan yang diberi rElGH adalah lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan dengan kontrol yang tidak diberi rElGH, sedangkan perlakuan ukuran ikan tidak berpengaruh nyata (p>0.05). LPH ikan yang diberi rElGH lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan dengan kontrol. TKH ikan perlakuan dan kontrol adalah sama (p>0.05), berkisar 90.67-96.67%. KP pada ikan yang diberi rElGH lebih baik (p<0.05) dibandingkan dengan tanpa rElGH, kecuali ikan ukuran 40 g. Kadar glikogen hati dan otot, retensi protein dan lemak, indeks hepatosomatik, dan rasio RNA:DNA ikan yang diberi rElGH lebih tinggi dibandingkan kontrol. Pemberian rElGH meningkatkan pertumbuhan dan pemanfaatan pakan untuk pertumbuhan ikan nila pada ukuran awal 12.5 g. Penelitian terakhir bertujuan untuk menguji respons reproduksi ikan nila strain SULTANA. Ikan betina dengan bobot rata-rata 100 g dipelihara dalam hapa ukuran 2x1x1 m3 kedalaman air 0.75 m dengan padat tebar 10 ekor. Pakan yang diperkaya rElGH dengan dosis 3.00 mg/kg pakan diberikan tiga hari sekali dengan frekuensi tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore) secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi protein darah ikan yang diberi rElGH tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (p>0.05) dibandingkan kontrol, berkisar 3.12–4.20 mg/dL. Konsentrasi hormon estradiol-17β ikan yang diberi rElGH berkisar dari 0.36 – 2.08 ng/mL lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan ikan kontrol yang berkisar 0.46–0.53 ng/mL. Konsentrasi glukosa plasma lebih tinggi (p<0.05) pada ikan yang diberi rElGH dibandingkan kontrol. Nilai indeks gonadosomatik (IGS) ikan yang diberi rElGH (3.98) dan diameter telur (2.61 mm) lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan kontrol (IGS:3.15, diameter telur: 2.31 mm ). Sementara itu, indek hepatosomatik ikan yang diberi rElGH tidak berbeda nyata (p>0.05) dibandingkan dengan kontrol. Pemberian rElGH pada ikan nila strain SULTANA memberikan pengaruh yang nyata lebih rendah (p<0.05) terhadap B, dan LPH masing-masing 1257.94 g, 1.39%, dibandingkan ikan kontrol yang masing-masing adalah 1556.74 g, 1.62%,, sementara KP ikan yang diberi rElGH 1.87 lebih tinggi dibandingkan kontrol 1.31. Dengan demikian, pakan yang mengandung rElGH yang diberikan pada calon induk ikan nila strain SULTANA lebih banyak digunakan untuk perkembangan gonad. Sebagai kesimpulan, rElGH efisien untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila pada dosis 3.00 mg/kg pakan. Strain ikan nila SULTANA memiliki respons pertumbuhan tertinggi pada penebaran awal ukuran 12.5 g, dan pemberian rElGH pada calon induk mempercepat perkembangan gonad.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleRespons Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Nila yang Diberi Pakan Mengandung Hormon Pertumbuhan Rekombinan Ikan Kerapu Kertang.en
dc.subject.keywordestradiol-17βen
dc.subject.keywordgonaden
dc.subject.keywordhormon pertumbuhan rekombinan.en
dc.subject.keywordOreochromis niloticusen
dc.subject.keywordrasio RNA:DNAen
dc.subject.keywordstrainen
dc.subject.keywordukuran berbedaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record