Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.advisorAlimuddin
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela M.
dc.contributor.authorAmrullah
dc.date.accessioned2014-10-31T07:47:29Z
dc.date.available2014-10-31T07:47:29Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69974
dc.description.abstractSalah satu penyakit infeksi yang sering menyerang ikan nila adalah penyakit streptococcosis yang diakibatkan oleh Streptococcus agalactiae dengan tingkat patogenisitas tinggi. Strategi utama yang telah lama digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri opurtunistik pada akuakultur adalah antibiotik. Namun penggunaan yang tidak terkendali telah menyebabkan resistensi antibiotik pada bakteri. Alternatif untuk mengendalikan penyakit ini telah dilakukan melalui pengembangan vaksin yang merupakan strategi preventif yang ditentukan oleh kemampuan antigen untuk merangsang sistem kekebalan tubuh hewan sasaran. Salah satu jenis vaksin yang mulai dikembangkan sekarang ini adalah vaksin protein. Protein yang dijadikan vaksin ini disekresikan oleh bakteri secara ekstraseluler (extracellular products, ECP) yang mengandung toksin sehingga dapat menginduksi antibodi antitoksin. Protein dari ECP ini lebih mudah menginduksi respons imun karena dikeluarkan dari sel sehingga lebih mudah bersentuhan dengan inang dan relatif lebih aman karena tidak terdapat lagi bakteri di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan vaksin protein toksoid dari produk ekstraseluler bakteri S. agalactiae tipe N14G untuk mencegah serangan penyakit streptococcosis pada ikan nila. Penelitian terdiri atas tiga tahap penelitian yaitu : 1) Karakteristik dan patogenisitas protein ECP S. agalactiae pada ikan nila (Oreochromis niloticus), 2) Imunogenisitas protein toksin 89 kDa dari ECP S. agalactiae pada ikan nila dan 3) Efikasi vaksin toksoid ECP 89 kDa untuk pengendalian penyakit Streptococcosis pada ikan nila. Penelitian pertama bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas protein berbagai berat molekul protein ECP S. agalactiae hasil fraksinasi dengan SDS-PAGE. Protein dengan berat molekul 76,52 kDa (ECPP76,52), 89 kDa (ECPP89) dan 132,92 kDa (ECPP132,92) dari ECP pekat yang difraksinasi dengan SDS-PAGE dan diisolasi dari gel akrilamid. Ikan nila dengan bobot sekitar 25 g ek-1 masingmasing diinjeksi secara intraperitonial (i.p.) dengan protein dosis 1, 2, 4, 8 dan 16 μg-1 mL-1. Sebagai kontrol positif ikan diinjeksi dengan bakteri utuh S. agalactiae 1x104 CFU mL-1 (WCB) dan ECP crude S. agalactiae (ECPC). Sebagai kontrol negatif ikan diinjeksi dengan larutan PBS. Ikan dipelihara selama 15 hari dengan kepadatan 10 ekor (70 L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila yang diinjeksi dengan ECP89, WCB dan ECPC mengalami gejala khas penyakit S. agalactiae. Mortalitas pada perlakuan ECP89 secara umum lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan dengan ECPC namun lebih rendah (p<0.05) dibandingkan dengan WCB. Gejala khas terserang S. agalactiae dan mortalitas ikan tidak terjadi pada perlakuan ECPP76,52; 132,92 kDa. Hasil ini menunjukkan bahwa ECP89 merupakan protein toksin dari ECP S. agalactiae yang berpotensi sebagai antigen yang imunogenik. Penelitian kedua bertujuan untuk mengevaluasi respons imun spesifik dan nonspesifik ikan nila setelah pemberian protein toksin 89 kDa dari produk ekstraseluler (ECP89) bakteri S. agalactiae. Ikan nila dengan bobot sekitar 25 g ekor-1, diinjeksi secara i.p. 0,1 mL dengan ECP89 dosis 2 μg mL-1 (ECP89-2), 4 μg mL-1 (ECP89-4), 6 μg mL-1 (ECP89-6) dan 8 μg mL-1 (ECP89-8). Sebagai kontrol positif ikan nila diinjeksi dengan vaksin sel utuh formalin-killed bakteri S. agalactiae 1x109 CFU mL-1 (WCV) dan vaksin ECP bakteri S. agalactiae (ECPV), sedangkan kontrol negatif ikan tidak diinjeksi dengan vaksin (UV). Ikan dipelihara selama 20 hari dengan kepadatan 30 ekor bak-1 (195 L air). Pengamatan respons imun spesifik dan nonspesifik dilakukan setiap 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ECP89-4, ECP89-6 dan ECP89-8 dapat meningkatkan respons imun nonspesifik yaitu hemoglobin, persentase netrofil dan monosit, aktivitas fagositosis dan aktivitas lisozim. Respons imun spesifik berupa titer antibodi ikan juga lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan perlakuan ECP89-2, ECPV dan ikan yang tidak divaksin, namun lebih rendah dibandingkan perlakuan WCV. Dengan demikian, ECP89 dapat meningkatkan respons imun spesifik dan nonspesifik ikan nila sehingga berpotensi dijadikan sebagai vaksin pada ikan nila. Penelitian ketiga bertujuan untuk menguji efikasi protein toksin ECP89 kDa terhadap serangan penyakit streptococcosis pada ikan nila. Empat dosis vaksin ECP89 yaitu dosis 2 μg mL-1 (ECP89-2), 4 μg mL-1 (ECP89-4), 6 μg mL-1 (ECP89-6) dan 8 μg mL-1 (ECP89-8) diinjeksikan pada ikan nila dengan bobot sekitar 25 g ekor-1 secara i.p. sebanyak 0,1 mL. Sebagai kontrol positif ikan nila diinjeksi dengan vaksin WCV dan vaksin ECPV serta kontrol negatif ikan tidak divaksinasi (UV). Injeksi kedua sebagai booster dilakukan pada hari ke-7 setelah injeksi pertama. Ikan dipelihara selama 20 hari pasca imunisasi dan diuji tantang dengan bakteri S. agalactiae virulen 1x104 CFU mL-1 secara i.p. pada hari ke-20. Ikan dipelihara kembali hingga hari ke-15 pasca uji tantang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila yang divaksin dengan ECP89-6 dan ECP89-8 memiliki relative percent survival, masing-masing 62,00 dan 64,00, lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan perlakuan vaksin ECP89-4 (33,67), ECPV (24,33) dan ECP89-2 (11,00) setelah diuji tantang dengan S. agalactiae. Penelitian ini membuktikan bahwa vaksin ECP89 dapat menginduksi respons imun ikan nila dan menunjukkan fungsi protektif terhadap S. agalactiae. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa vaksin protein toksoid yang dihasilkan dari produk ekstraseluler S. agalactiae dapat memproteksi ikan nila dari serangan penyakit streptococcosis.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleImunoproteksi Vaksin Protein Toksoid Bakteri Streptococcus Agalactiae Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus).en
dc.subject.keywordECPen
dc.subject.keywordikan nilaen
dc.subject.keywordproduk ekstraseluleren
dc.subject.keywordStreptococcus agalactiaeen
dc.subject.keywordvaksin proteinen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record