| dc.description.abstract | Informasi curah hujan dari citra satelit dapat diperoleh dari terapan teknologi penginderaan jauh yang diolah dan siap diunduh oleh pengguna data secara bebas biaya, sehingga dapat digunakan sebagai data masukan dalam pengelolaan sumberdaya air salah satunya adalah perencanaan irigasi, namun demikian apakah ketersediaan data tersebut mampu mengganti peran data curah hujan hasil pencatatan curah hujan di stasiun cuaca?. Penelitian ini mengkaji kemampuan data curah hujan dari citra setelit TRMM menggantikan data pengukuran di stasiun cuaca. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data curah hujan dari stasiun cuaca di PT Great Giant Pineapple dan data curah hujan turunan dari citra satelit cuaca TRMM produksi program Giovanni-TOVAS NASA yang diunduh dari laman http://disc.sci.gsfc.nasa.gov/precipitation/tovas/. Analisis dilakukan untuk menentukan kesalahan absolut, root mean square error dan koefisien korelasi antara data curah hujan dari multi satelit TRMM dengan data lapangan yang meliputi curah bulanan, curah hujan harian dan curah hujan dasarian. Hasil perhitungan kesalahan absolut, root mean square error menunjukkan bahwa data bulanan mempunyai kesalahan absolut 15,4, root mean square error 108,98, data curah hujan dasarian mempunyai kesalahan absolut 19,4 dan root mean square error 64,1, sedangkan data curah harian mempunyai kesalahan absolut 2,1 dengan root mean square error 17,3. Hasil analisis menunjukkan bahwa data curah hujan bulanan produksi Giovanni-TOVAS mempunyai tingkat korelasi 0,7, data curah hujan harian mempunyai nilai koefisien korelasi 0,04, sedangkan untuk data curah hujan dasarian menunjukkan koefisien korelasi 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa data curah hujan bulanan dan curah hujan dasarian dari Giovanni-TOVAS berpotensi sebagai data pengganti. | en |
