Dampak Redenominasi terhadap Kinerja Perekonomian: Pendekatan Percobaan Ekonomi dan Data Historis
View/ Open
Date
2014-08-25Author
Astrini, Danti
Juanda, Bambang
Achsani, Noer Azam
Metadata
Show full item recordAbstract
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai nominal mata uang dengan mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai riil mata uang tersebut. Bank Indonesia mempunyai rencana untuk melakukan redenominasi Rupiah, dan rencana tersebut telah diwacanakan semenjak tahun 2010. Rencana tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Banyak dari masyarakat mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan jika kebijakan redenominasi ini jadi dilakukan. Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: (1)Mengkaji dampak kebijakan redenominasi terhadap perubahan harga, jumlah transaksi dan nilai transaksi; (2) Mengkaji persepsi masyarakat terhadap kebijakan redenominasi; dan (3) Mengevaluasi dampak kebijakan redenominasi terhadap kinerja perekonomian yang dilihat dari indikator tingkat inflasi. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dengan menggunakan metode percobaan ekonomi dan survei. Penelitian dengan percobaan ekonomi menggunakan responden sebanyak 48 orang mahasiswa sebagai subjek penelitian. Sistem transaksi yang digunakan dalam percobaan ekonomi adalah sistem posted offer (transaksi jual beli mobil). Data sekunder diperoleh dari data-data historis negara-negara yang pernah melakukan redenominasi mata uang. Jumlah negara yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 negaradan digunakan 11 tahun pengamatan (lima tahun sebelum hingga lima tahun setelah redenominasi). Analisis regresi data panel digunakan untuk menguji dampak dari redenominasi terhadap kinerja inflasi. Sementara itu, data primer yang dihasilkan melalui desain eksperimen dianalisis menggunakan uji uji beda nilai rata-rata dari dua populasi independen dan untuk menganalisis hasil dari survei digunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan percobaan ekonomi, redenominasi akan mengubah harga jual. Jika redenominasi dilakukan akan ada penurunan harga barang elastis baik kondisi inflasi yang tinggi atau kondisi inflasi yang rendah. Secara umum, redenominasi akan menyebabkan penurunan harga jual barang elastis. Redenominasi juga akan menyebabkan perubahan pada nilai transaksi pada barang elastis. Hasil penelitian menunjukkan saat redenominasi dilakukan dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang rendah akan menyebabkan penurunan nilai transaksi, sedangkan jika redenominasi dilakukan dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyebabkan peningkatan nilai transaksi. Pada kondisi ekonomi yang berbeda, kebijakan redenominasi tidak secara signifikan memengaruhi jumlah perubahan transaksi. Tidak ada perubahan dalam jumlah transaksi sebelum dan sesudah redenominasi itu. Hasil survei menunjukkan persepsi publik yang cukup baik atas kebijakan redenominasi, dilihat dari pola konsumsi yang tidak akan berubah dengan kebijakan redenominasi dan produsen tidak akan menaikkan harga pada saat redenominasi diterapkan. Namun, survei mengungkapkan bahwa sebagian besar responden tidak percaya bahwa pemerintah akan mampu mengendalikan laju inflasi setelah redenominasi. Hasil analisis regresi data panel memperlihatkan bahwa tingkat inflasi setelah redenominasi akan lebih rendah daripada sebelum redenominasi. Hasil tersebut juga memperlihatkan bawah pengaruh dari money growth terhadap inflasi akan lebih besar setelah dilakukannya redenominasi. Hal yang penting dalam pelaksanaan kebijakan redenominasi mata uang adalah kondisi perekonomian pada saat dilakukan kebijakan tersebut. Akan lebih baik jika redenominasi diterapkan ketika perekonomian berada dalam kondisi yang baik dan stabil, seperti tingkat inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]