Show simple item record

dc.contributor.advisorDamar, Ario
dc.contributor.advisorSoewardi, Kadarwan
dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.authorLestari, Febrianti
dc.date.accessioned2014-08-22T02:09:24Z
dc.date.available2014-08-22T02:09:24Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69707
dc.description.abstractNitrogen anorganik terlarut (Dissolved Inorganic Nitrogen /DIN) di perairan merupakan salah satu unsur nutrien, tetapi dalam jumlah besar berubah menjadi senyawa polutan yang berpotensi menimbulkan penyuburan di perairan dan dapat menimbulkan gangguan pada sistem perairan. Pengembangan kota dan peningkatan aktivitas masyarakat di lahan darat berdampak pada peningkatan total nitrogen dari sumber antropogenik yang masuk ke perairan pesisir. Adanya ekosistem mangrove yang terdapat di sekitar kawasan pesisir yang mampu menyerap DIN yang dibutuhkan sebagai proses pertumbuhannya, diharapkan peningkatan kandungan DIN di perairan pesisir dapat direduksi dan dikendalikan sehingga tidak menimbulkan gangguan bahkan kerusakan. Penelitian ini menyajikan rumusan pengendalian DIN yang berasal dari sumber antropogenik lahan darat dalam kerangka pengelolaan perairan pesisir pulau-pulau kecil dengan pendekatan sistem dinamik berdasarkan karakteristik faktor-faktor lingkungan fisik dan oseanografi perairan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi sumber-sumber nitrogen dari kegiatan antropogenik di daratan yang berpotensi masuk ke perairan pesisir; (2) menentukan dinamika fluks DIN, beban limbah dan kapasitas asimilasi di perairan pesisir Tanjungpinang; (3) menentukan potensi penyerapan mangrove terhadap beban DIN di perairan pesisir; (4) merumuskan model dinamik fluks DIN dan kaitannya dengan ekosistem mangrove di perairan pesisir pulau-pulau kecil. Penelitian dilaksanakan di kawasan perairan pesisir Kota Tanjungpinang pulau Bintan Kepulauan Riau. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui metode observasi, pengukuran langsung terhadap obyek penelitian (sampling di perairan), kuesioner. Estimasi total nitrogen dari sumber antropogenik daratan dianalisis dengan metode rapid assessment. Karakteristik DIN dan parameter fisik-kimia perairan dianalisis secara deskriptif dengan grafik, beban DIN di perairan sungai dianalisis dengan menentukan debit sungai dan konsentrasi senyawa DIN di perairan, sedangkan Kapasitas asimilasi di perairan pesisir dilakukan pendekatan nilai baku mutu dan dianalisis dengan regresi linear sederhana. Pola arus dan penyebaran DIN di perairan dianalisis dengan model hidrodinamik. Penyusunan strategi pengelolaan DIN dan kaitannya dengan ekosistem mangrove dirumuskan dengan model dinamik dan analaisis prospektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa total nitrogen dari sumber antropogenik di daratan Kota Tanjungpinang adalah sebesar 1.073,98 ton/tahun. Persentase terbesar bersumber dari aktivitas pemukiman penduduk (75,10%), selanjutnya berasal dari kegiatan hotel dan restoran (12,95%), industri pangan dan kegiatan peternakan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 8,89% dan 3,04%. Sedangkan kontribusi terendah terdapat pada kegiatan pertanian (0,02%). Analisis beban limbah DIN di perairan sungai menunjukkan nilai sebesar 5.293 ton/tahun. Beban DIN terbesar ditemukan di perairan sungai Tanjungunggat yaitu sebesar 2.086 ton/tahun, beban terbesar ke dua terdapat di perairan sungai Carang sebesar 1.439 ton/tahun. Selanjutnya sungai Ladi, sungai Jang dan sungai Dompak memiliki beban limbah nitrogen inorganik masing-masing sebesar 903 ton/tahun, 574 ton/tahun dan 161 ton/tahun. sedangkan beban DIN terendah ditemukan di perairan sungai Ular hanya sebesar 130 ton/tahun. Sementara kapasitas asimilasi berdasarkan baku mutu di perairan pesisir Tanjungpinang adalah sebesar 538 ton/tahun. Hasil model hidrodinamika perairan pesisir Tanjungpinang menunjukkan pola arus yang terdapat di perairan pesisir Tanjungpinang pada saat pasang arus bergerak dari perairan laut dan pesisir menuju perairan estuari masuk ke sungai, sebaliknya terjadi pada saat surut arus bergerak dari perairan sungai melalui estuari masuk ke perairan pesisir dan laut. Penyebaran DIN pada saat purnama terlihat bahwa DIN terkonsentrasi di sekitar perairan teluk Tanjungpinang, sedangkan perairan disekitar selat dompak DIN menyebar merata sehingga tidak terjadi akumulasi. Sementara penyebaran DIN pada saat perbani hanya tersebar disekitar mulut estuari. Model pengelolaan DIN di perairan pesisir Tanjungpinang yang dibangun dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, yang tersusun dalam enam submodel, yaitu sub-model penduduk, hotel dan restoran, industri, peternakan dan pertanian, DIN pesisir, dan mangrove. Kebijakan yang dapat diterapkan untuk menekan beban limbah Nitrogen agar tidak melebihi daya tampung perairan pesisir berdasarkan prioritas adalah: 1) menekan laju pertumbuhan penduduk di sekitar kawasan pesisir Tanjungpinang, 2) meningkatkan partisipasi dan persepsi masyarakat tentang pengendalian pencemaran perairan pesisir, 3) menekan laju konversi lahan mangrove, 4) meningkatkan peran pemerintah daerah untuk membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan 5) pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan hotel untuk peningkatan PAD yang dialokasikan untuk membangun IPAL komunal. Pengelolaan DIN di perairan pesisir Tanjungpinang dapat dilakukan dengan strategi optimistik, namun perlu didukung oleh beberapa kebijakan berupa (1) dukungan pemerintah untuk membangun fasilitas pengolahan limbah cair penduduk atau IPAL komunal, (2) peningkatan partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan (3) menyusun rencana strategis daerah khusus bidang pengelolaan lingkungan perairan dalam rangka pengendalian pencemaran di perairan pesisir Tanjungpinang.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleModel Dinamika Fluks Nitrogen dan Kaitannya dengan Ekosistem Mangrove dalam Pengelolaan Perairan Pesisir Pulau-Pulau Kecil (Kasus Pesisir Tanjungpinang Pulau Bintan Kepulauan Riau)en
dc.subject.keywordnitrogen anorganik terlaruten
dc.subject.keywordperairan pesisir pulau-pulau kecilen
dc.subject.keywordekosistem mangroveen
dc.subject.keywordmodel dinamiken


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record