Kajian pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda untuk pencegahan ko-infeksi infection myonecrosis virus dan vibrio harveyi pada udang vaname (Litopenaeus vannamei)
Study of Synbiotic with Different Doses to Prevent of Co-Infection Infectious Myonecrosis Virus and Vibrio harveyi in Vaname shrimp Litopenaeus vannamei
Abstract
Salah satu permasalahan dalam peningkatan produksi budidaya udang
vaname (Litopenaeus vannamei) adalah serangan berbagai wabah penyakit
terutama infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Selain itu, adanya ko- infeksi atau
infeksi bersama beberapa patogen pada udang vaname juga dapat mempercepat dan meningkatkan
mortalitas pada udang. Diketahui ko-infeksi Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) dengan berbagai
dosis Vibrio harveyi dapat mempercepat dan meningkatkan mortalitas udang dibanding dengan infeksi
tunggal IMNV. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit udang adalah
dengan pemberian sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) yang bertujuan untuk menyiapkan
sistem pertahanan non spesifik udang sehingga meningkatkan resistensi udang melawan patogen.
Sinbiotik yang digunakan adalah kombinasi antara bakteri probiotik SKT-b dan prebiotik dari
ekstrak ubi jalar varietas sukuh (Ipomoea batatas L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda untuk pencegahan ko- infeksi IMNV dan V. harveyi pada
udang vaname melalui pengamatan terhadap performa pertumbuhan, sintasan, dan respon imun. Metode
penelitian meliputi persiapan bakteri probiotik (pemurnian, identifikasi, dan Total Plating Count
(TPC) bakteri SKT-b), persiapan prebiotik (ekstraksi ubi jalar dan analisis oligosakarida), dan uji
in vivo. Pada uji in vivo, udang vaname diberi perlakuan sinbiotik melalui pakan dengan dosis
berbeda (probiotik 0% + prebiotik 0% (K-) dan (K+), probiotik 0,5% + prebiotik 1% (A), probiotik 1%
+ prebiotik 2% (B), dan probiotik 2% + prebiotik 4% (C) (�� ��)) selama 30 hari. Setelah itu,
dilanjutkan dengan pengujian resistensi udang vaname terhadap ko-infeksi IMNV dan V. harveyi
melalui injeksi intra muskular dan pengamatan dilakukan selama 7 hari. Parameter yang diamati
meliputi kelimpahan bakteri usus, performa pertumbuhan, respon imun, dan resistensi udang
terhadap ko-infeksi IMNV dan V. harveyi.
Ekstrak ubi jalar yang digunakan pada penelitian ini diketahui mengandung jenis
oligosakarida fruktooligosakarida (FOS), galaktooligosakarida (GOS), dan inulin. Berdasarkan hasil
penghitungan kelimpahan bakteri SKT-bR, diketahui bahwa perlakuan sinbiotik dosis probiotik 1% (��
��) + prebiotik 2% (�� ��) menunjukkan jumlah bakteri SKT-bR tertinggi (3,01 LOG CFU/g). Performa
pertumbuhan udang vaname setelah pemberian perlakuan sinbiotik berbagai dosis selama 30 hari
menunjukkan bahwa perlakuan sinbiotik dengan dosis probiotik 1% + prebiotik 2% menghasilkan nilai
laju pertumbuhan harian tertinggi sebesar 7,45±0,16 dan rasio konversi pakan terbaik sebesar
1,14±0,05. Berdasarkan pengamatan terhadap respon imun, menunjukkan terjadinya peningkatan nilai
respon imun seiring dengan meningkatnya dosis sinbiotik yang diberikan. Hal ini mengindikasikan
bahwa pemberian sinbiotik melalui pakan dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan status kesehatan pada udang vaname. Sintasan udang vaname selama 30 hari
perlakuan sinbiotik dengan dosis berbeda, tidak
menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Sementara itu, setelah masa uji
tantang dengan ko-infeksi IMNV dan V. harveyi menunjukkan terjadinya penurunan sintasan udang.
Sintasan terendah terjadi pada kontrol (+) yaitu sebesar 43,33% dan berbeda nyata dibandingkan
dengan kontrol (-) sebesar 100% dan seluruh perlakuan sinbiotik A, B, dan C yaitu 80%, 96,67%, dan
93,33%. Kinerja pertumbuhan, respon imun, dan resistensi udang vaname terhadap ko-infeksi IMNV dan
V. harveyi terbaik, diperoleh pada perlakuan dosis probiotik 1% (�� ��)
+ prebiotik 2% (�� )
Collections
- DT - Fisheries [710]