Show simple item record

dc.contributor.advisorManurung, E. G. Togu
dc.contributor.authorRespati, Desrina Dewi
dc.date.accessioned2014-02-05T02:04:46Z
dc.date.available2014-02-05T02:04:46Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67698
dc.description.abstractHarga pokok AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sangat dipengaruhi oleh biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya produksi AMDK dan minuman madu, harga pokok, Break Even Point (BEP) atau titik impas dan Return on Investment (ROI). Besarnya biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel dimana biaya bahan baku diperoleh dari nilai ekonomi air. Berdasarkan analisis, biaya produksi sebelum adanya nilai ekonomi air adalah Rp6 579 944 952. Nilai ekonomi air yang didapatkan adalah Rp692/liter, dengan demikian biaya produksi setelah adanya nilai ekonomi air adalah Rp10 500 370 484. Tingginya biaya produksi menyebabkan harga pokok yang diperoleh juga tinggi, sekitar Rp23 928 sampai dengan Rp53 275. Nilai BEP menunjukkan Perhutani mendapatkan keuntungan dari minuman madu tetapi harus menghentikan produksi AMDK atau menaikkan harga jualnya. Nilai ROI tidak dapat diperoleh karena Perhutani tidak mendapatkan keuntungan. Berdasarkan hasil analisis, perusahaan mengalami kerugian dan untuk mendapatkan keuntungan, biaya produksi harus ditekan.en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Biaya Produksi Air Minum Dalam Kemasan dan Minuman Madu di Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Bantenen
dc.subject.keywordAir Minum Dalam Kemasan (AMDK)en
dc.subject.keywordharga pokoken
dc.subject.keywordminuman maduen
dc.subject.keywordReturn on Investmenten
dc.subject.keywordtitik impasen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record