Show simple item record

dc.contributor.advisorMugnisjah, Wahju Q
dc.contributor.advisorNurisjah, Siti
dc.contributor.authorHaryandhes, Perthy Astria
dc.date.accessioned2013-07-11T06:44:55Z
dc.date.available2013-07-11T06:44:55Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64564
dc.description.abstractKampung Karangsari merupakan bagian dari Desa Sindangasih, salah satu desa penghasil utama komoditas pertanian di Kabupaten Cianjur. Komoditas pertanian utama yang dihasilkan berupa padi sawah, tanaman sayuran, dan perikanan. Pada saat ini, pertanian di Kampung Karangsari hanya berpusat pada kegiatan produksi. Agrowisata merupakan suatu jenis wisata yang berbasis pertanian, mulai dari penanaman hingga pengolahan produk pertanian. Agrowisata dapat menjadi wadah untuk mengenalkan pertanian kepada masyarakat, termasuk sistem pertanian terpadu. Pertanian terpadu adalah suatu teknik pertanian yang menggabungkan beberapa jenis komoditas untuk diproduksi berdasarkan LEISA, sistem pertanian berkelanjutan bermasukan eksternal rendah. Sistem ini belum dikenal luas oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan konsep agrowisata yang berdasarkan pertanian terpadu di Kampung Karangsari melalui proses-proses perencanaan. Perencanaan kawasan agrowisata terpadu dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan kendala tapak serta merencanakan pengembangan kawasan wisata pertanian terpadu dengan menyediakan ruang wisata yang dilengkapi dengan sarana penunjang dan jalur sirkulasi. Metode yang digunakan adalah metode perencanaan kawasan rekreasi oleh Gold (1980) meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Pengumpulan data dilakukan pada Agustus 2010 – Februari 2011 dengan cara survei lapang, wawancara, dan studi pustaka. Peta dasar dan batas tapak didapatkan dari peta yang diunduh dari Google Earth, disesuaikan dengan peta yang didapatkan dari institusi desa, kemudian diproses menggunakan perangkat lunak ArcView GIS 3.5, AutoCAD 2010, dan Adobe Photoshop CS5. Analisis dilakukan menggunakan metode deskriptif dan spasial. Metode deskriptif digunakan untuk data mikroklimat, kemiringan lahan, hidrologi, dan sosial, ekonomi, dan budaya. Sedangkan metode spasial digunakan untuk data tata guna lahan, objek dan atraksi wisata, serta orientasi dan aksesibilitas. Data spasial yang dihasilkan akan melalui proses overlay menjadi peta zonasi ruang yang dialokasikan untuk pengembangan agrowisata, sedangkan hasil analisis deskriptif digunakan untuk menentukan solusi dari kendala dan pemanfaatan dari potensi yang ada di tapak. Kendala di tapak dalam membangun kawasan agrowisata umumnya adalah keadaan infrastruktur dan fasilitas umum yang tidak terawat, serta curah hujan dan intensitas penyinaran yang tinggi pada bulan-bulan tertentu yang dapat mempengaruhi kenyamanan pengunjung selama berwisata. Sedangkan potensi yang telah ada di tapak berupa lahan pertanian yang beragam sehingga dapat disusun aktivitas agrowisata yang beragam pula, lokasi tapak yang dekat dengan jalan utama dan pusat kota serta dikelilingi oleh view perbukitan, area yang relatif datar sehingga memudahkan mengelola area pertanian, serta iklim yang umumnya cocok untuk makhluk hidup pada daerah tropis.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectpertanian terpadu.en
dc.subjectagrowisataen
dc.subjectperencanaan lanskapen
dc.titlePerencanaan Lanskap Agrowisata Pertanian Terpadu di Kampung Karangsari, Desa Sindangasih, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjuren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record