Kajian Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Kayu Normal, Kayu Tarik, dan Kayu Opposite dari Jenis Kawista (Limonia acidissima L.) Asal Bima Nusa Tenggara Barat.
Kajian Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Kayu Normal, Kayu Tarik, dan Kayu Opposite dari Jenis Kawista (Limonia acidissima L.) Asal Bima Nusa Tenggara Barat
Abstract
Kekayaan jenis tumbuhan penghasil kayu di daerah kering termasuk Bima Nusa Tenggara Barat sangat beragam. Seiring dengan kelangkaan kayu sebagai bahan baku, penelitian intensif akan sifat-sifat kayu dari beberapa jenis potensial perlu dilakukan. Dengan diketahuinya sifat-sifat kayu tersebut, maka peluang pemanfaatan jenis-jenis tersebut semakin terbuka, dan sebagai akibatnya masalah kelangkaan bahan baku untuk berbagai industri perkayuan dapat teratasi. Hal ini sekaligus diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik struktur anatomi bagian kayu normal, kayu tarik, dan kayu opposite dari jenis kawista (Limonia acidissima L.) anggota famili Rutaceae asal Bima Nusa Tenggara Barat sebagai landasan pemanfaatan yang optimal serta untuk mengetahui kecocokan kayu tersebut sebagai bahan baku pulp dan kertas. Bahan utama yang digunakan adalah bagian kayu normal, kayu tarik, dan kayu opposite dari sebatang pohon kawista. Pohon contoh tidak diketahui umurnya, namun diameter batangnya sekitar 18 cm. Dari masing-masing bagian kayu, sampel dari setiap riap tumbuh yang ada, dari empulur ke arah kulit, digunakan sebagai unit pengujian. Pengamatan karakteristik anatomi dilakukan melalui sayatan mikrotom, sedangkan pengukuran morfologi serat dan nilai turunannya dilakukan terhadap sediaan maserasi. Pembuatan sayatan miktorom menggunakan prosedur International Association of Wood Anatomist Committee, sedangkan sediaan maserasi mengikuti prosedur standar Forest Products Laboratory. Data yang bersifat kuantitatif dihitung nilai rata-rata dan simpangan bakunya serta diuji-beda berdasarkan t-student, sementara data kualitatif dinarasikan. Kualitas serat dievaluasi mengikuti standar sebagaimana Rahman dan Siagian (1976) dan dibandingkan dengan kualitas serat kayu mangium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketiga bagian kayu kawista yang diteliti (normal, tarik, dan opposite) memiliki ciri makroskopis yang sama yaitu warna kayu bagian teras kuning jerami sampai coklat, tidak tegas batas antara bagian teras dan bagian gubalnya, tekstur kayu agak kasar, arah serat berpadu, permukaan tidak mengkilap tetapi cukup licin, kayu tergolong keras, dan tidak memiliki bau yang khas. Ciri mikroskopis pada ketiga bagian kayu tersebut juga sama kecuali dalam hal komposisi jari-jari dan saluran minyak. Jari-jari jayu pada umumnya homoseluler dimana sel tegak hanya terdapat pada jari-jari kayu dari bagian kayu opposite. Saluran minyak hanya pada bagian kayu normal. Ciri struktur anatomi kayu kawista adalah sebagai berikut: lingkar tumbuh jelas; pori tata baur, dalam arah diagonal hingga radial dengan 2-3 sel, memiliki bidang perforasi sederhana dan bentuk tangga, tidak memiliki tilosis tetapi memiliki endapan berwarna kuning tua, ukuran ceruk pada dinding bersama sangat kecil; jari-jari dua ukuran tidak jelas, lebar 1-6 seri, didominasi oleh sel baring; ditemukan adanya sel-sel parenkima jarang dan parenkima marjinal; tidak ditemukan adanya saluran interselular maupun saluran inklusi lainnya. Rata-rata diameter pembuluh sekitar 71-79 μm, dengan frekuensi 16 per mm2, panjang 160-168 μm, dan ukuran ceruk di dinding bersama ≤ 4 μm. Tinggi jari-jari rata-rata 440-568 μm, dengan frekuensi 6-8 sel per mm2. Rata-rata panjang sel serat 1007 μm, dengan diameter serat 18,9 μm, diameter lumen 12,5 μm, dan tebal dinding 3,2 μm. Nilai turunan dimensi serat kayu kawista adalah sebagai berikut: rata-rata nilai Runkel ratio 0,55; felting power 52-56; Muhlsteph ratio 55-66%; flexibility ratio 1,54-1,78; dan coeffisien of rigidity 0,17-0,21. Berdasarkan kriteria penilaian serat kayu untuk bahan baku pulp dan kertas, maka serat kayu kawista secara keseluruhan masuk dalam kualitas II. Total nilai kayu ini lebih tinggi dibandingkan dengan total nilai kayu mangium yang dikenal sebagai penghasil pulp kayu daun lebar terbaik.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]