Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.advisorRushayati, Siti Badriyah
dc.contributor.authorPratama, Gigih Eka
dc.date.accessioned2013-05-23T06:54:18Z
dc.date.available2013-05-23T06:54:18Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63723
dc.description.abstractKota Surakarta merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang berpotensi mengalami perkembangan pesat dalam pembangunan. Dengan luas kota yang hanya 4404,06 hektar merupakan kota yang relatif kecil dan terus mengalami pertambahan penduduk. Hal ini mengakibatkan bertambahnya luas lahan terbangun sekaligus mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Surakarta. Kondisi ini berdampak pada peningkatan suhu permukaan, menurunnya kelembaban, dan menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga perlu diidentifikasi beberapa faktor sebagai salah satu informasi dalam perencanaan pembangunan RTH. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi spasial suhu permukaan Kota Surakarta di beberapa tipe penutupan lahan kaitannya dengan ruang terbuka hijau, Pemetaan Temperature Humadity Index (THI) atau indeks kenyamanan di Kota Surakarta, serta Pengembangan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Surakarta berdasarkan distribusi suhu permukaan, THI, dan rencana pembangunan tata kota. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah menggunakan penginderaan jauh dengan menggunakan Landsat 7 ETM (Path 119 Row 065) tanggal akuisisi 9 September 2000 dan 8 September 2011 serta peta batas administrasif kota Surakarta. Data citra Landsat 7 ETM diolah dengan menggunakan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software ERDAS imagine 9.1, ArcGIS 9.3 melalui beberapa tahap pengolahan yaitu layerstack, koreksi geometrik, pemotongan citra, klasifikasi citra, dan uji akurasi. Pendugaan nilai suhu permukaan menggunakan band 6. Hasil dari suhu permukaan tersebut kemudian digunakan untuk menduga kelembaban udara dengan melakukan regresi linear suhu dan kelembaban udara yang didapatkan dari BMKG. Sedangkan indeks kenyamanan didapatkan dari pengolahan data suhu permukaan dan kelembaban udara menggunakan software ERDAS. Kota Surakarta mempunyai suhu permukaan berkisar antara < 27oC sampai 41oC. Suhu permukaan pada RTH berkisar antara 28oC sampai < 31oC, lahan terbuka mempunyai suhu permukaan berkisar antara 35oC sampai < 36oC. Sedangkan lahan terbangun mempunyai selang suhu berkisar antara 33oC sampai 38oC. Suhu permukaan di Kota Surakarta mengalami penurunan dari tahun 2000 sampai tahun 2011. Perubahan tersebut berhubungan dengan peningkatan RTH berupa vegetasi rapat dan vegetasi jarang. Akan tetapi terjadi pula peningkatan luas lahan terbangun sehingga penurunan suhu permukaan tidak terlalu besar. Nilai indeks kenyamanan di Kota Surakarta berkisar antara 20 sampai 32, sebagian besar wilayah Kota Surakarta berada dalam kelas tidak nyaman karena berada pada selang THI lebih dari 26. Penentuan lokasi pembangunan RTH di Kota Surakarta diprioritaskan di Kecamatan Serengan dan Pasar kliwon. Pengembangan RTH disesuaikan bentuk kawasan yaitu kawasan pemukiman, perkantoran, pasar, dan pusat pemerintahan serta lahan terbukaen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectTHIen
dc.subjectSuhu permukaanen
dc.subjectRTHen
dc.titleRencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan dan Temperature Humidity Indeks (THI) Kota Surakarta.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record