Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Nurhayati H.S.
dc.contributor.authorDenli, Lutfi Silvia Rengganis Sari
dc.date.accessioned2013-05-23T02:51:20Z
dc.date.available2013-05-23T02:51:20Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63696
dc.description.abstractPendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan, dengan pendidikan akan menciptakan manusia yang menjadi panutan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan kondisi lingkungan yang mendukung proses belajar. Sekolah Alam salah satunya yang sedang menjadi trend pendidikan di Indonesia dimana sekolah ini menyediakan proses belajar yang didukung oleh alam atau ruang terbuka hijau. Tujuan dari penelitian iniuntuk mengidentifikasi karakter lanskap sekolah alam, mengidentifikasi setting/area yang diperlukan dalam proses belajar, dan memberikan usulan pengembangan/pengelolaan lanskap kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pengelolaan agar dapat digunakan secara efisien, efektif, dan berkelanjutan. Karakteristik lanskap sekolah alam menunjukkan bahwa lanskap sekolah memiliki proporsi lanskap dengan persentase ruang terbuka hijau yang lebih besar dibandingkan ruang terbangun dan kegiatan yang dilakukan seperti belajar dan bermain banyak dilakukan di luar ruangan dengan memanfaatkan elemen alam yang telah tersedia atau fasilitas yang disediakan menggunakan bahan ramah lingkungan dan berbasis sumber daya lokal. Luas Sekolah Alam Bogor sebesar 0.5 ha dan Sekolah Alam Cikeas sebesar 5 ha. Perbedaan luasan ini menjadikan aktifitas siswa dikedua sekolah menjadi berbeda. Sekolah Alam Bogor memaksimalkan tempat yang ada sehingga aktivitas siswa menjadi tertumpuk di salah satu lokasi taman sedangkan untuk Sekolah Alam Cikeas aktivitas siswa menyebar hampir di seluruh penjuru sekolah. Proporsi ruang terbuka hijau pada Sekolah Alam Bogor memiliki persentase 67.41% dari luas area 0.5 ha dan SekolahAlam Cikeas memiliki persentase 90.93% dari luas area 5 ha. Ruang terbuka hijau merupakan wadah atau media untuk melakukan segala kegiatan yang dilakukan di luar kelas meliputi kebun, lapangan rumput, taman sekolah, elemen keras penunjang kegiatan belajar mengajar di luar kelas terdiri dari lapangan olahraga/outbound dengan beton atau aspal, area parkir, dan sirkulasi yang terbuat dari paving atau aspal. Persentase aktivitas dikedua sekolah lebih didominasi oleh aktivitas di area terbuka dengan persentase 70% dan persentase aktivitas di ruang terbangun sebesar 30%. Vegetasi yang ditampilkan menggunakan vegetasi lokal. Vegetasi yang digunakan dikedua sekolah memiliki fungsi yang bermanfaat dan sesuai untuk kebutuhan pendidikan. Keberadaan vegetasi dikedua sekolah dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu pertama, fungsi lanskap berupa fungsi display atau estetik, fungsi screen, fungsi border, fungsi penyerap polusi dan pengontrol bunyi berada di area parker, kedua, fungsi setting untuk kegiatan kurikuler dan nonkurikuler misalnya seperti untuk outbound menyebar hampir disetiap lokasi taman dengan ciri pohon yang memiliki batang berdiameter besar dan kuat, dan ketiga fungsi bahan atau objek ajar berupa fungsi tanaman obat berada di taman obat, fungsi tanam anaromatik berada di taman aromatik, fungsi tanaman display dengan warna yang mencolok berada di taman warna, fungsi tanaman manfaat (kebutuhan sehari-hari) berada di taman manfaat, dan fungsi tanaman produksi berada di taman produksi.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Lanskap Sekolah Alam Di Bogor Sebagai Alternatif Media Proses Pembelajaranen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record