Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Ifki Arif Widya
dc.date.accessioned2013-05-14T04:41:16Z
dc.date.available2013-05-14T04:41:16Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63532
dc.description.abstractTegakan merupakan salah satu komponen penting ekosistem hutan yang selalu mengalami dinamika dari waktu ke waktu. Sebagian besar areal hutan alam di Indonesia pada saat ini merupakan areal bekas tebangan (logged-over area) karena adanya kegiatan pengusahaan hutan oleh pemegang izin UPHHK-HA. Kegiatan pengusahaan hutan ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik tegakan hutan. Kegiatan penebangan yang tidak sesuai dengan konsep riap dapat merubah kondisi karakteristik tegakan hutan serta berpengaruh terhadap potensi hutan untuk siklus tebang berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik tegakan hutan alam bekas tebangan di Kalimantan Timur. Dengan informasi ini diharapkan dapat diketahui kondisi awal tegakan setelah dilakukan kegiatan penebangan. Informasi ini kemudian digunakan untuk menduga kondisi tegakan pada masa yang akan datang dengan memperhatikan riap dan dinamika struktur tegakannya. Data penelitian ini merupakan data sekunder hasil Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB). Data ini kemudian dianalisis untuk mengetahui sebaran jumlah jenis pohon, jumlah pohon (kerapatan pohon), sebaran komposisi jenis pohon (Dipterocarpaceae dan non Dipterocarpaceae), sebaran jumlah pohon pada setiap kelas diameter pohon dan sebarannya secara spasial. Pada areal hutan alam bekas tebangan ditemukan sebanyak 66 jenis pohon yang terdiri dari 10 jenis Dipterocarpaceae dan 56 jenis non Dipterocarpaceae. Jumlah pohon all species di areal ini berkisar antara 0-1217 pohon/ha dan sebagian besar tersebar antara 250-499 pohon/ha. Komposisi jenis pohon di areal penelitian didominasi oleh kelompok jenis non Dipterocarpaceae. Berdasarkan kelompok kelas diameter, jumlah rata-rata pohon tingkat tiang (diameter 10-19,9 cm) sebanyak 252 pohon/ha, pohon inti (diameter 20-49,9 cm) sebanyak 125 pohon/ha dan pohon berdiameter ≥ 50 cm sebanyak 27 pohon/ha. Berdasarkan Permenhut Nomor: P.18/Menhut-II/2004 dan Elias (2002), sebagian besar plot-plot yang diamati memiliki jumlah pohon tingkat tiang, pohon inti dan pohon berdiameter ≥ 50 cm yang termasuk dalam kategori kurang.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKarakteristik Tegakan Hutan Alam Bekas Tebangan : Studi Kasus di Kalimantan Timuren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record