Peningkatan Produktivitas Getah Pinus melalui Penggunaan Stimulansia Organik
Abstract
Salah satu hasil hutan non kayu yang penting dalam meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah getah pinus yang kemudian dapat diolah menjadi gondorukem. Proses keluarnya getah pinus pada saluran resin umumnya dibantu oleh bahan perangsang (stimulansia). Selama ini, dalam kegiatan penyadapan getah pinus digunakan stimulansia anorganik dari bahan cairan asam sulfat. Pemakaian stimulansia asam sulfat pada kondisi berlebihan dan berkepanjangan akan mengganggu lingkungan dan kelangsungan hidup pohon serta diduga akan mengubah komponen kimia getah, oleh sebab itu penggunaan stimulansia ini perlu dipertimbangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari alternatif stimulansia yang aman baik bagi pohon, lingkungan serta kesehatan konsumen produk olahan getah, mudah didapatkan dan mampu meningkatkan produksi getah. Stimulansia yang aman digunakan yaitu dari bahan organik. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan lengkuas (Alpinia galangal) merupakan bahan organik yang mampu menghasilkan getah pinus lebih banyak karena pada jeruk nipis terdapat asam sitrat yang mampu menghidrolisis permukaan dinding sel getah sedangkan pada lengkuas terdapat senyawa bioaktif antijamur yang mampu menurunkan tegangan permukaan membran sel. Penelitian ini dilakukan pada pohon Pinus merkusii dengan menggunakan stimulansia lengkuas pekat, lengkuas konsentrasi 50%, jeruk nipis pekat, jeruk nipis konsentrasi 50%, cairan asam sulfat dan kontrol sebagai perlakuan. Pemanenan getah dilakukan 3 hari sekali sebanyak 15 kali panen dengan menggunakan pohon contoh sebanyak 10 pohon untuk masing-masing perlakuan.
Collections
- UT - Forest Management [2811]