Show simple item record

dc.contributor.authorNarulita, Eva Septania
dc.date.accessioned2013-05-13T07:12:44Z
dc.date.available2013-05-13T07:12:44Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63501
dc.description.abstractHasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan salah satu unsur dalam sumber daya hutan yang memiliki nilai manfaat yang belum banyak menjadi perhatian dari aspek ekonomi, teknik pengolahan, dan pemasaran hasil produksi. Hal ini karena antusiasme masyarakat umum lebih besar terhadap hasil hutan kayu yang bernilai ekonomi tinggi di pasar, sehingga terjadilah peningkatan laju kerusakan hutan dan penurunan potensi hutan. Pemanfaatan HHBK merupakan solusi alternatif dalam memanfaatkan hasil hutan karena ditunjang oleh kondisi alam wilayah Indonesia yang memadai, salah satunya dengan memanfaatkan HHBK berupa getah Pinus merkusii dan Agathis loranthifolia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha produksi getah pinus dan agathis di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) berdasarkan nilai NPV, BCR dan IRR, serta mengetahui dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis kelayakan finansial dengan tiga kriteria investasi yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR) dengan periode analisis yaitu sepuluh tahun. Analisis kelayakan finansial ini terbagi menjadi dua skenario produksi optimum yaitu didasarkan pada tingkat pemanfaatan tegakan agathis dan pinus saat ini (skenario 1) dan tingkat pemanfaatan potensial seluruh tegakan agathis dan pinus (skenario 2) sehingga dari kedua skenario dapat dibandingkan dan dianalisis secara ekonomi dan sosial. Berdasarkan hasil analisis finansial dengan menggunakan dua skenario diketahui pada skenario pertama dihasilkan nilai NPV pada suku bunga 7%, 12%, dan 16% yaitu sebesar Rp 1.758.436.350, Rp 1.422.697.059, dan Rp 1.223.501.618. Nilai BCR pada suku bunga 7%, 12%, 16% yaitu 1,226; 1,220 dan 1,215. Skenario kedua menghasilkan nilai NPV pada suku bunga 7%, 12% dan 16% yaitu Rp 68.495.191.930; Rp 57.618.812.578; Rp 51.010.725.199 dan memiliki nilai BCR pada suku bunga 7%, 12%, 16% yaitu 3,443; 3,448 dan 3,452, sedangkan hasil analisis finansial menunjukkan dari kedua skenario tidak didapatkan nilai IRR yang tepat karena tidak membuat nilai NPV menjadi negatif, namun dari proses trial and error diketahui nilai IRR pasti lebih besar dari discount rate sehingga dari ketiga kriteria investasi memenuhi syarat yang ditentukan atau usaha layak untuk dijalankan.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Kelayakan Usaha Pemanfaatan Getah Agathis loranthifolia Salisb. dan Pinus merkusii Jungh. et de Vriese di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record