Show simple item record

dc.contributor.authorAleksander, Angga
dc.date.accessioned2013-05-08T06:50:54Z
dc.date.available2013-05-08T06:50:54Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63436
dc.description.abstractKegiatan pengusahaan hutan yang tidak memperhatikan kaedah konservasi tanah dan air dan kelestarian hasil secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kerusakan lingkungan yang menyebabkan hilangnya fungsi pengendalian aliran permukaan, erosi, sedimentasi, dan banjir. Oleh karena itu, penelitian aliran dan erosi permukaan di areal PT. Andalas Merapi Timber (PT. AMT) dipandang perlu sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi perusahaan/pengelola hutan dalam upaya pengelolaan lingkungan, terutama dalam pengendalian erosi dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran erosi permukaan tanah dengan metode “tongkat erosi” dan dengan metode “bak erosi” serta mengetahui besarnya aliran permukaan dan erosi permukaan tanah akibat kegiatan pengusahaan hutan di areal PT. AMT. Penelitian ini dilaksanakan di PT. AMT pada bulan Oktober sampai Desember 2009. Data yang dikumpulkan berupa data curah hujan harian, aliran pemukaan, erosi permukaan, berat jenis tanah, kemiringan plot pengamatan, dan data luasan penggunaan lahan hutan yang masing-masing didapat dengan cara menggunakan alat penakar hujan, bak ukur erosi dan tongkat, ring sampel, clinometers, serta wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran erosi mengunakan metode tongkat sangat jauh berbeda dengan metode bak erosi. Hal ini disebabkan pengukuran erosi metode tongkat hanya mengukur erosi setempat/lokal sedangkan pada metode bak erosi mengukur erosi yang terbawa sampai bak penampung. Untuk analisis erosi selanjutnya menggunakan data pengukuran bak erosi karena nilai aliran permukaan juga dapat diketahui, sedangkan pengukuran dengan metode tongkat dikhawatirkan terjadi under/overestimate pengukuran sehingga nilai erosi yang didapat kurang akurat. Aliran dan erosi permukaan setahun terbesar terjadi di plot bekas jalan sarad masing-masing sebesar 6.413 m3/ha dan 21,6 ton/ha sedangkan aliran dan erosi permukaan setahun terkecil terjadi di plot virgin forest sebesar 24,6 m3/ha dan 0,037 ton/ha.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAliran Permukaan dan Erosi Permukaan Tanah di Areal Pengusahaan Hutan Alam Produksi PT. Andalas Merapi Timber Provinsi Sumatera Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record