dc.description.abstract | Saat ini teknologi membran telah berkembang pesat dan banyak digunakan pada berbagai bidang. Membran merupakan fasa permeabel atau semi permeabel yang biasanya berupa padatan polimer tipis yang dapat menahan pergerakan bahan tertentu. Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja membran polisulfon diantaranya dengan penambahan additive membran saat proses pembuatan casting solution, diantaranya dengan menambahkan titanium dioksida (TiO2). Dalam proses pembuatan membran polisulfon yang didadah TiO2 ini melibatkan proses inverse fasa dan emulsifikasi dengan proses sonikasi. Pada proses inverse fasa, polimer (polisulfon) dilarutkan dengan pelarut (DMAc), kemudian dibuat lapisan tipis dan dikoagulasikan dalam non pelarut (air). Sebelum dikoagulasikan, larutan membran distirring dan disonikasi untuk mendapatkan larutan yang lebih homogen. Parameter yang divariasikan adalah konsentrasi penambahan TiO2 (20%, 16.7% dan 13.3%) dan waktu sonikasi (0 jam, ½ jam, 1 jam dan 3 jam). Karakterisasi yang dilakukan yaitu sifat kelistrikan yang mencakup karakteristik I-V, konduktansi, impedansi dan kapasitansi. Karakteristik I-V membran dilakukan dengan mengukur arus dan tegangan membran. Pengukuran arus dan tegangan membran dengan menggunakan I-V meter. Sedangkan pengukuran konduktansi, impedansi dan kapasitansi menggunakan LCR Hitester 3522- 20. Dari hasil analisis, karakteristik I-V membran polisulfon yang didadah TiO2 dengan variasi konsentrasi dan variasi waktu sonikasi menunjukkan linier yang mngindikasikan bahwa membran bersifat ohmik. Nilai konduktansi, impedansi dan kapasitansi dipengaruhi oleh konsentrasi, namun adanya batasan maksimum perbandingan polisulfon dan TiO2. Variasi waktu sonikasi tidak begitu berpengaruh terhadap konduktansi, impedansi dan kapasitansi membran, hanya terlihat perbedaannya saat waktu sonikasi 3 jam. | en |