Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Andi
dc.contributor.authorOryza Nikita M U
dc.date.accessioned2013-03-11T06:48:14Z
dc.date.available2013-03-11T06:48:14Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61170
dc.description.abstractEksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari peningkatan emisi karbondioksida adalah pemanasan global yang memberi dampak nyata terhadap perubahan kualitas lingkungan dan iklim. Kawasan pemukiman dan komersil menyumbangkan lebih dari 40% emisi karbondioksida secara global dalam aktivitasnya (Cowan dan Sim, 2007). Penghematan energi pada unit lanskap rumah tinggal akan turut berperan dalam usaha menyelamatkan lingkungan salah satunya dengan menerapkan konsep hemat energi. Taman merupakan bagian dari unit lanskap rumah tinggal yang ikut berpengaruh dalam mewujudkan konsep hemat energi. Menurut Kurniawaty (2011) efisiensi energi yang dilakukan oleh unit lanskap rumah tidak lepas dari komponen pembentuk yang digunakan dalam mendukung konsep hemat energi. Komponen tanaman, air dan perkerasan merupakan elemen yang berpengaruh langsung dalam pembentukan taman rumah hemat energi. Masing-masing elemen pembentuk mempunyai variabel pendukung yang diklasifikasikan menurut masing-masing kriteria. Konsep hemat energi dapat diuraikan menjadi tiga klasifikasi yaitu Konsep hemat energi tingkat rendah (C1), konsep hemat energi tingkat sedang (C2), dan konsep hemat energi tingkat tinggi (C3) sesuai kemampuannya mengatur penggunaan energi secara tepat guna. Kriteria konsep hemat energi rendah hingga konsep hemat energi tinggi berturut-turut mengalami peningkatan dalam kuantitas maupun kualitas variabel pendukungnya. Dapat dikatakan kualitas hemat energi tinggi memiliki kemampuan mengatur penggunaan energi paling baik jika dibandingkan dengan konsep hemat energi rendah dan sedang. Sebuah desain tidak terlepas dari aspek fungsional dan aspek estetika. Desain yang betujuan untuk kepentingan ekologis seringkali belum dapat menampilkan estetika yang baik dan dibutuhkan kreativitas desainer agar dapat diterima oleh masyarakat (Yeang, 2006). Aspek estetika taman rumah menurut VanderZanden dan Rodie (2008) dapat dibentuk melalui aplikasi prinsip-prinsip desain seperti, unity, rythm, contrast, proportion, balance, dan sebagainya. Secara hipotesis komposisi yang diciptakan dengan menggunakan elemen-elemen hemat energi dapat melibatkan prinsip desain untuk memunculkan kualitas estetika visual dari desain taman rumah tinggal. Dibentuk empat komposisi untuk desain taman rumah hemat energi. Komposisi pertama (K1) merupakan kontrol yang tidak diberikan perlakuan prinsip desain, sedangkan tiga komposisi lainnya dibentuk berdasarkan prinsip komposisi Reid (1993). Komposisi kedua (K2) menerapkan prinsip desain unity dan harmony, komposisi ketiga (K3) menerapkan prinsip interest dan harmony, dan komposisi keempat (K4) mengaplikasikan prinsip unity dan interest. Kombinasi dari kriteria hemat energi dan komposisi membentuk 12 model komposisi. Untuk mengetahui kualitas estetika komposisi akan dilakukan pendugaan menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE) (Daniel dan Boster, 1976). Pendugaan dilakukan kepada 32 responden. Hasil dari pendugaan menunjukan 12 komposisi berada dalam kualitas estetika sedang dan tinggi dengan nilai kualitas estetika desain taman rumah tinggal berkisar antara -110 – 128. Lanskap dengan nilai SBE tertinggi merepresentasikan lanskap yang paling disukai dan lanskap dengan nilai SBE terendah menggambarkan lanskap yang tidak disukai (Daniel dan Boster, 1976). Pada uji F yang dilakukan pada ketiga kriteria hemat energi dan keempat komposisi dengan uji taraf nyata 0,05 menunjukan bahwa faktor kriteria dan komposisi berpengaruh signifikan terhadap respon. Sehingga dapat disimpulkan kriteria hemat energi dan komposisi saling mempengaruhi dalam menentukan kualitas estetika dalam sebuah desain. Dari segi kriteria hemat energi kriteria hemat energi rendah memiliki nilai rata-rata SBE 102. Untuk kriteria hemat energi sedang dan hemat energi tinggi memliki nilai rata-rata SBE berturut-turut 146 dan 172. Terdapat peningkatan kualitas estetika dari kriteria konsep hemat energi rendah hingga konsep hemat energi tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa semakin meningkat kriteria hemat energi maka kualitas estetikanya semakin meningkat. Penilaian kualitas estetika pada komposisi komposisi kontrol (K1) memiliki nilai SBE rata-rata paling rendah yaitu 36 dan komposisi empat (K4) memiliki nilai SBE rata-rata paling tinggi yaitu 204. Dengan kata lain dapat disimpulkan komposisi keempat (K4) yang menerapkan prinsip desain unity, interest dan rythm merupakan komposisi yang paling disukai, sedangkan komposisi kontrol (K1) yang tidak menerapkan prinsip desain merupakan komposisi yang kurang disukai. Secara keseluruhan kondisi awal desain pada kriteria hemat energi rendah (C1K1) memiliki nilai SBE terendah, yaitu -110. Lanskap ini kurang disukai oleh responden karena kesan gersang dan panas yang ditimbulkan oleh desain. Kriteria hemat energi rendah membatasi penggunaan elemen-elemen desain yang digunakan untuk membentuk estetika. Model taman rumah ini juga tidak menerapkan prinsip desain dalam komposisinya. Desain taman rumah dengan kombinasi kriteria hemat energi tinggi dan komposisi empat (C3K4) memiliki nilai SBE paling tinggi, yaitu 128. Lanskap ini disukai oleh responden karena kesan teduh yang diciptakan oleh bayangan tajuk pohon yang menutup hampir semua rumah dan kehadiran air mancur dalam taman yang merupakan salah satu kriteria konsep hemat energi tinggi. Komposisi yang digunakan dalam desain taman berperan memberikan kesan natural pada elemen-elemen pembentuk taman. Penelitian ini menghasilkan simpulan parameter kriteria hemat energi dan komposisi mempengaruhi kualitas estetika taman rumah tinggal. Semakin tinggi kriteria hemat energi, semakin tinggi pula kualitas estetikanya. Desain taman yang menerapkan kriteria hemat energi tinggi dan prinsip desain unity dan interest memiliki kualitas estetika paling baik. Saran dari penelitian ini perlu penelitian pada tapak real untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip hemat energi dan prinsip desain terhadap besar penurunan suhu baik di dalam maupun di luar rumah.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Komposisi Elemen-elemen Taman dan Kriteria Hemat Energi Terhadap Kualitas Estetika Visualen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record