Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Andi
dc.contributor.authorMujib, Fadil
dc.date.accessioned2013-03-11T03:42:58Z
dc.date.available2013-03-11T03:42:58Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61158
dc.description.abstractPerkembangan pembangunan di Indonesia semakin meningkat dan terpusat di perkotaan. Hal tersebut berdampak pada semakin meningkatnya perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan. Penatnya kehidupan di perkotaan dengan berbagai aktifitas manusia sangat membutuhkan suatu area rekreasi yang dapat memberikan hiburan, penyegaran, dan meningkatkan pengetahuan. Salah satu jenis sarana rekreasi yang unik dan menarik serta sebagai sarana edukasi (edutainment) yaitu theme park. Theme park diharapkan dapat menjadi alternatif tujuan rekreasi baik bagi wisatawan lokal Indonesia maupun wisatawan asing. Sentul Nirwana merupakan kawasan yang direncanakan menjadi kawasan mega residensial terintegrasi yang di dalamnya terdapat suatu theme park. Proyek Theme Park Sentul Nirwana ini dikembangkan oleh PT Bakrieland Development Tbk yang mulai mengembangkan Sentul Nirwana yaitu proyek kota mandiri seluas 12.000 ha di Bukit Jonggol, Bogor, Jawa Barat, pada 2012. Secara keseluruhan pengerjaan proyek Theme Park Sentul Nirwana dikerjakan dalam bentuk tim yang terdiri dari berbagai profesi yang dipimpin oleh seorang project manager sebagai pimpinan proyek secara keseluruhan sedangkan divisi desain pada proyek ini dipimpin oleh seorang arsitek. Profesi lain yang terlibat adalah arsitekur lanskap, teknik sipil dan mechanical and electrical engineering. Proses desain Theme Park cukup kompleks dan rumit sehingga perlu dipelajari secara mendalam baik secara teoritis, praktis, dan partisipatif. Mempelajari proses tersebut dilakukan melalui proses magang pada PT. Envirosapace Consultant Indonesia yang diberi kewenangan untuk mendesain Theme Park tersebut. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan soft skill serta keterampilan mendesain dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap yang berfokus pada proyek desain theme park. Kegiatan magang bermanfaat untuk mengembangkan sikap profesionalisme kerja dalam lingkup keilmuan arsitektur lanskap, meningkatkan keterampilan teknik desain, meningkatkan softskill mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja khususnya pada proses desain sebuah proyek theme park, dan meningkatkan keterampilan dalam membuat konsep dan mendesain suatu theme park serta kemampuan bekerja bersama dalam sebuah team work. Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan, mulai dari bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012. Kegiatan utama dalam magang ini adalah mempelajari tahapan dan proses desain yang dilakukan ECI khususnya pada proses desain theme park atau taman tematik. Metode magang ini adalah partisipasi aktif dalam proses desain yang berlangsung di PT. Envirospace Consultant Indonesia baik kegiatan di studio maupun di lapangan, melakukan survei di lapangan dan mempelajari teknik mendapatkan dan mengumpulkan data, mempelajari dan mengikuti proses analisis dan sintesis yang dilakukan perusahaan, mempelajari teknik pembuatan desain theme park dan cara mengaplikasikannya, mempelajari material softscape dan hardscape yang digunakan dalam pembuatan desain theme park, melakukan studi pustaka untuk acuan dalam pelaksanaan kerja dan pembuatan laporan, meliputi tahap pengenalan kelembagaan perusahaan, kegiatan survey dan pengenalan tapak, dan proses desain di studio. Kegiatan ini merupakan kegiatan utama yang dilakukan selama proses magang, kegiatan ini meliputi pembuatan konsep desain dengan proses diskusi bersama tim, pembuatan gambar kerja, evaluasi hasil kerja sampai pembuatan dokumen gambar kerja akhir. Dalam setiap tahapan tersebut dilakukan dengan bimbingan dan diskusi antara staf, peserta magang, dan pimpinan perusahaan. Peserta magang diberikan kesempatan untuk memberikan desain alternatif dalam setiap konsep desain yang akan diterapkan pada tapak. Desain theme park di Sentul Nirwana mementingkan pada fungsi dan estetika yang akan dicapai, kemungkinan untuk direalisasikan yang harus menyesuaikan dana yang dimiliki klien, serta mempertimbangkan pula keinginan dari klien dan keberlanjutan tapak agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Klien mengharapkan theme park ini memiliki kesan kealamian (natural) khususnya berkesan jungle (rimba) dan menyebutnya sebagai Jungleland. Pihak perusahaan bersama peserta magang di dalamnya menyimpulkan bahwa kesan jungle pada theme park yang diinginkan oleh klien dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep dasar yaitu integrasi dan relasi lanskap alami (jungle) pada Theme Park Jungleland (integrated landscape) dan konsep desain strata organic, yaitu pola tanam yang dapat memberikan kesan visual yang dapat mengintegrasikan pandangan ke arah bangunan-bangaunan dengan kesan natural (jungle). Proses desain penanaman yang dilakukan yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis tapak, konsep, preliminary concept design, final concept design, pembuatan rencana induk, dan pengembangan desain. Proses tersebut secara umum mendekati teori proses desain menurut Booth (1983) dengan beberapa perbedaan dalam penggunaan istilah pada setiap tahapanya. Beberapa tahapan tersebut mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Seperti pada tahapan analisis yaitu penggunaan metode quick analisis yang menyesuaikan keinginan klien atas suatu produk dalam waktu yang cepat. Kekurangan dari metode ini adalah tidak dapat melakukan eksplorasi yang lebih mendalam sehingga analisis visual kurang optimal. Desain penanaman Theme Park Sentul Nirwana dengan konsep dasar integrated landscape dan konsep desain strata organic telah sesuai dengan kesan yang diinginkan oleh klien yaitu Jungleland. Pada area rokygate strong axis menjadi konsep dasar lanskap kawasan ini. Area rotunda sebagai daerah sebelum memasuki kawasan utama menerapkan konsep colorfull. Pada area parkir, teduh adalah kesan yang ingin dicapai di setiap kawasan parkir kendaraan bermotor. Area downtown sebagai kawasan utama penerima pengunjung menerapkan konsep general garden. Area carnivalia mempunyai ciri yang sangat tropis dengan menerapkan konsep helicona garden. Area eksplora sebagai kawasan dengan semangat explorasi dibagi menjadi beberapa thematik garden yaitu ferns garden di area Dynoland, silver garden di area Scientific (Laboratorium Biologi, Fisika dan Insectarium), dan topiary garden di area Candi. Pada area troplicalia pengunjung diharapkan mendapatkan memori tentang dunia tropis dengan dominasi tanaman buah dan sayuran. Area ini juga menerapkan konsep costus garden. Area Mysteria menyuguhkan permainan yang memacu adrenalin pengunjung menerapkan konsep zinger garden.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleProses Desain Penanaman Theme Park Sentul Nriwana, Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record