Show simple item record

dc.contributor.advisorSurdiding, Surdiding
dc.contributor.authorKausar, Ahmad Werdhi
dc.date.accessioned2013-02-18T02:55:35Z
dc.date.available2013-02-18T02:55:35Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60877
dc.description.abstractKelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan yang sangat potensial di Indonesia. Hal ini terbukti dari luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 7,51 juta ha yang merupakan luas perkebunan terbesar di Indonesia. Dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit, dihasilkan limbah padat berupa tandan kosong. Hasil penelitian Mahyudan (2000) menunjukkan bahwa tandan kosong sawit (TKS) memiliki kandungan selulosa 44,49%, hemiselulosa 27,01% dan lignin 21% sehingga TKS dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku perekat likuida. Pemanfaatan TKS sebagai bahan baku perekat likuida dilakukan karena potensinya yang sangat besar dan upaya dalam pemanfaatan limbahnya. Perekat ini menjadi alternatif yang baik untuk mengganti perekat sintetis yang memiliki kelemahan, yaitu bahan bakunya diperoleh dari hasil olahan minyak bumi yang tidak dapat pulih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2011–September 2011, bertempat di rumah Laboratorium Biokomposit, Teknologi Peningkatan Mutu Kayu dan Kimia Hasil Hutan IPB serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Pelaksanaan penelitian diawali dengan persiapan bahan baku berupa pencacahan tandan kosong sawit, pengeringan serabut TKS, dan penggilingan partikel TKS menjadi ukuran 40-60 mesh. Kemudian dilakukan perendaman partikel sawit di dalam n-heksane. Setelah itu dilakukan proses likuifikasi untuk membuat 6 formulasi perekat, yaitu perekat likuida tanpa perendaman partikel TKS di dalam n-heksane, perekat likuida dengan perendaman partikel TKS di dalam n-heksane, perekat likuida + 2,5% resorsinol, perekat likuida + 5% resorsinol, perekat likuida + 7,5% resorsinol dan perekat likuida + 10% resorsinol. Dalam penelitian ini dilakukan determinasi terhadap kualitas perekat likuida, yaitu kenampakan, keasaman, kekentalan, berat jenis, kadar padatan, waktu gelatinasi, kadar abu dan derajat kristalinitas. Dalam penelitian ini digunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Analisis sidik ragam diperoleh dengan menggunakan software SAS 9.1.3. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perendaman di dalam n-heksane berpengaruh nyata terhadap kualitas perekat likuida TKS dan semakin mendekati SNI 06-4567-1998. Perekat likuida TKS hasil perendaman n-heksana memiliki karakteristik bentuk cair, warna coklat merah kehitaman, bebas dari kotoran, pH 11,48, kekentalan 143,3 cps, berat jenis 1,198, kadar padatan 53,33%, waktu gelatinasi 151,8 menit, kadar abu 19,63% dan derajat kristalinitas 18,42%. Penambahan resorsinol berpengaruh baik terhadap perekat likuida TKS karena menyebabkan penurunan waktu gelatinasi dan formaldehida bebas.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectresorsinolen
dc.subjectperendaman partikel TKS dalam n-heksaneen
dc.subjectElaeis guineensis Jacq.en
dc.titleKualitas Liquida Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perlakuan Perendaman N-heksane dan Pemberian Resorsinol.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record