Show simple item record

Limbah Penebangan dan Faktor Eksploitasi Pemanenan Kayu di PT. Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua

dc.contributor.advisorBudiaman, Ahmad
dc.contributor.authorViriandarhenny, Yanuarinda Efinosa
dc.date.accessioned2013-02-06T02:35:48Z
dc.date.available2013-02-06T02:35:48Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60369
dc.description.abstractPT Mamberamo Alasmandiri (PT. MAM) hold trust concession right, which is located in Mamberamo Raya, Papua. PT MAM harvests the forest to produce round wood. PT. MAM operates mechanical harvesting system and uses Indonesian Selective Cutting and Planting. This research aims to quantify the logging waste and timber recovery rate from harvesting in PT. MAM. In this case, the measurement of logging waste is carried for in the felling activity. The measurement of the tree’s dimensions is doing on the felled tree. Length and diameter of stump, short wood, marketable stems, stems above first branch, branches and twigs are measured. Timber recovery rate accounted by two approaches, namely based on potential standing stock and percent of logging waste. The result showed that amount of logging waste by timber harvesting was 24.8% which consist of 7.4% of short woods, 6.5% of stumps, 6.1% of stems above the first branch and 4.8% from branches an twigs waste. According by wood defects, the largest waste was broke out stems (41.7%) and the smallest is knots (0.9%). The timber recovery rate was 0.74 based on the potential standing stock and based on felling waste was about 0.73.en
dc.description.abstractPT. Mamberamo Alasmandiri (PT.MAM) merupakan salah satu perusahaan pemanfaatan kayu yang berada di kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua. PT. MAM melakukan kegiatan pemanenan hutan guna memanfaatkan hasil hutan kayu. Pemanenan di PT. MAM merupakan pemanenan sistem mekanis dengan sistem silvikultur yang digunakan adalah sistem tebang pilih tanam Indonesia (TPTI). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung limbah penebangan pohon dan faktor eksploitasi di PT. MAM. Pada penelitian ini, pengukuran limbah hanya dibatasi pada limbah penebangan saja karena kegiatan penebangan merupakan salah satu tahapan pemanenan hutan yang paling berpotensi untuk menghasilkan limbah. Pengukuran dimensi pohon dilakukan pada pohon yang telah rebah. Sortimen kayu bulat yang diukur adalah tunggak, potongan pendek, batang komersil, batang atas, cabang dan ranting. Sementara pengukuran faktor eksplotasi dilakukan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan potensi pohon berdiri dan pendekatan persen limbah pemanenan kayu. Hasil penelitian menunjukkan besarnya limbah pemanenan kayu akibat penebangan adalah sebesar 24,8% yang terdiri atas 7,4% limbah potongan pendek, 6,5% limbah tunggak, 6,1% limbah batang atas dan 4,8% limbah cabang dan ranting. Sementara menurut cacat kayu yang terjadi, limbah terbesar merupakan limbah pecah, yaitu sebesar 41,7% dan limbah terkecil berupa mata kayu sebesar 0,9%. Besarnya faktor eksploitasi berdasarkan pendekatan volume pohon berdiri adalah sebesar 0,74, sementara berdasarkan pendekatan persen limbah penebangan adalah sebesar 0,73.
dc.publisherIPB ( Bogor Agricultural University )
dc.subjectlogging wasteen
dc.subjecttimber recovery rateen
dc.subjectPapuaen
dc.subjectharvestingen
dc.subjectwood defectsen
dc.titleLogging Waste and Timber Recovery Rate at PT. Mamberamo Alasmandiri, Papuaen
dc.titleLimbah Penebangan dan Faktor Eksploitasi Pemanenan Kayu di PT. Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record